Dokter di China Ungkap Kebohongan soal Virus Corona

Para dokter di Wuhan mengakui China berbohong tentang Covid-19 agar jutaan orang dapat merayakan Tahun Baru Imlek.
Kerumunan warga China saat merayakan malam tahun baru. (Foto: Tagar/Reuters/Tingshu Wang)

Jakarta - Para dokter di Wuhan mengakui China berbohong tentang Covid-19 agar jutaan orang dapat merayakan Tahun Baru Imlek.

Hal ini tayangkan di film dokumenter terbaru ITV yang akan segera dirilis. Petugas medis dari kota pusat wabah juga telah menyatakan hal itu dalam film dokumenter yang mengatakan mereka dibungkam pada Desember 2019 lalu.

Penguasa negara itu dituduh membungkam petugas medis yang mencoba memperingatkan bahaya beberapa minggu sebelum virus itu menyebar di seluruh dunia. Film dokumenter ini mengungkapkan Covid-19 menyebar seperti api selama 12 hari dari 5 Januari tetapi pemerintah China melaporkan tidak ada kasus baru.

Pemerintah provinsi dan lokal tahu ancaman itu, tetapi mereka tetap mengizinkan orang banyak,

Film dokumenter berjudul “Wabah: Virus yang Mengguncang Dunia”, menguraikan semua rahasia yang ditutup-tutupi otoritas pemerintah China sejak awal wabah termasuk bagaimana perayaan Tahun Baru Imlek diizinkan untuk dilanjutkan.

Salah satu petugas medis mengatakan dia khawatir itu akan menjadi peristiwa penyebaran super massal setelah virus dapat ditularkan antar manusia. “Mereka seharusnya tidak mengizinkan pertemuan apa pun tetapi mengatakan kami diberitahu untuk tidak berbicara,” terang salah satu dokter, dikutip The Scottish Sun.

“Pemerintah provinsi dan lokal tahu ancaman itu, tetapi mereka tetap mengizinkan orang banyak,” lanjutnya.

“Orang-orang menyarankan di tingkat kota agar tidak dilanjutkan, tetapi dilakukan karena acara seperti itu akan menghadirkan masyarakat yang harmonis dan sejahtera,” urainya. Film dokumenter ini diambil saat para petugas medis berbicara dengan seorang jurnalis warga setelah Wuhan tidak lagi lockdown.

Bocoran data resmi China menunjukkan kasus pertama Covid-19 yang dikonfirmasi di Wuhan dapat ditelusuri hingga 17 November 2019.

Namun menurut pemerintah China, tidak ada korban jiwa hingga 9 Januari 2020. China pun mengatakan virus itu berasal dari tempat lain. Negara Tirai Bambu ini juga mengklaim telah mengalahkan penyakit tersebut.

Namun seorang dokter senior mengklaim ada kasus kematian setiap hari pada hari-hari awal. “Kami semua merasa tidak perlu ada keraguan tentang penularan dari manusia ke manusia,” katanya.

“Saya pikir pandemi bisa dihindari sejak awal jika China transparan tentang wabah dan dengan cepat memberikan informasi yang diperlukan kepada dunia,” ungkap Spesialis penyakit menular Dr Yi-Chun Lo, dari Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan.

Rekaman rahasia ITV ini muncul setelah intelijen Amerika Serikat (AS) mengklaim eksperimen laboratorium China yang gagal menjadi “sumber pandemi paling kredibel”. Departemen Luar Negeri AS mengklaim Institut Virologi Wuhan (W.I.V) telah melakukan eksperimen dengan virus yang secara genetik mirip dengan virus corona baru sebelum pandemi meletus.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan staf laboratorium di Wuhan pertama kali jatuh sakit setelah tes rahasia pada virus corona ditemukan pada kelelawar 13 bulan lalu.

Laboratorium itu dianggap telah bereksperimen dalam kondisi yang meningkatkan risiko pemaparan. Departemen Luar Negeri AS mengatakan Partai Komunis China telah mencegah para penyelidik mewawancarai peneliti di Wuhan, termasuk mereka yang sakit pada musim gugur 2019.

“Beijing hari ini terus menyembunyikan informasi penting yang dibutuhkan para ilmuwan untuk melindungi dunia dari virus mematikan ini dan virus berikutnya,” ujar Pompeo pada Sabtu, 16 Januari 2021. []

Baca juga:

Berita terkait
Pandemi Hambat Pertumbuhan Ekonomi China
Dalam empat dekade terakhir ini pertumbuhan ekonomi China dinilai paling lambat karena pandemi virus corona
Sanksi China Terhadap Pejabat Amerika Era Pemerintahan Trump
China menjatuhkan sanksi terhadap 28 pejabat era pemerintahan Presiden Trump, termasuk mantan Menlu Mike Pompeo
Amerika Sebut Kebijakan China Pada Muslim Uighur Genosida
AS sebut kebijakan pemerintah China yang menarget etnis Muslim Uighur dan minoritas lain sebagai genosida