Dokter dan Bayi Tambah Kasus Covid Kabupaten Tegal

Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal bertambah. Seorang tenaga medis dan bayi 1 tahun 8 bulan dinyatakan positif berdasar hasil tes swab.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro. Kasus positif covid di Kabupaten Tegal bertambah dua per Rabu, 24 Juni 2020. (Foto: Humas Pemkab Tegal)

Tegal - ‎Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah terus bertambah di tengah persiapan penerapan new normal. Di kabupaten yang berada di wilayah Pantura Barat ini tercatat ada dua kasus terbaru, yakni seorang tenaga medis dan bayi berusia 1 tahun 8 bulan.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengatakan jumlah pasien positif Covid-19 bertambah dua orang per Rabu 24 Juni 2020. Kepastian tersebut didapat dari hasil pemeriksaan swab keduanya. 

"Sehingga secara akumulasi, jumlah kasus positif Covid-19 menjadi 32 orang. Dari jumlah itu, 15 orang dirawat, 13 orang sembuh dan empat orang meninggal," kata Joko, Rabu malam, 24 Juni 2020.

Sehingga secara akumulasi, jumlah kasus positif Covid-19 menjadi 32 orang.

‎Joko mengungkapkan tambahan dua kasus baru tersebut. Seorang perempuan berinisal DAE, 25 tahun, asal Desa Kesamiran, Kecamatan Tarub dan bayi laki-laki, 1 tahun 8 bulan, berinisial MFA, warga Desa Karangwuluh, Kecamatan Suradadi.

‎"Pasien DAE adalah seorang tenaga medis yang sedang menjalani program internship (magang) di salah satu rumah sakit di Kota Tegal," kata Joko.

Menurut Joko, sebelum menjalani tes swab dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19, DEA berkontak erat dengan pasien positif EP, 39 tahun, seorang dokter spesialis radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal. EP meninggal dunia dalam perjalanan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) dr Kariadi Semarang pada 4 Juni 2020.

Dengan demikian, DEA yang diketahui adalah seorang dokter menjadi tenaga ‎medis kedua yang terpapar Covid-19. Sebelumnya, HA, 39 tahun, seorang dokter spesialis di RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal juga dinyatakan positif Covid-19 setelah bertemu dan cipika-cipiki atau salam sentuh pipi dengan EP usai Lebaran.

"Kondisi klinis pasien DEA baik, tidak ada komorbid (penyakit bawaan), keluhan maupun gejala Covid-19 sehingga menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Desa Kesamiran dengan pengawasan petugas puskesmas setempat," ucap dia. 

Penelusuran terhadap kontak erat DEA di Desa Kesamiran juga sudah dilakukan untuk mengantisipasi penularan yang lebih luas kendati dia juga sudah berpindah domisili di Kota Tegal.

"Yang bersangkutan sudah pindah tempat tinggal yang baru di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, tetapi juga masih beraktivitas di rumahnya di Desa Samiran, Kecamatan Tarub,” tuturnya

Sementara, pasien MFA sempat menjalani perawatan di RSUD Suradadi, Kabupaten Tegal sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan sudah dipulangkan 10 Juni 2020. Saat dirawat, MFA mengalami gejala demam dan dugaan tuberkulosis paru. Dia juga memiliki riwayat kontak dengan keluarganya yang baru pulang dari Jakarta.

"Saat ini perawatan MFA dilakukan secara mandiri di rumah di bawah pengawasan petugas kesehatan dari puskesmas terdekat," ucap dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Penyebab Dokter Positif Covid-19 di Tegal
Sehari ada penambahan lima pasien di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Satu di antaranya seorang dokter.
Riwayat Lima Kasus Baru Covid-19 di Tegal
Gugus Tugas Covid-19 Tegal mencatat tiga dari lima kasus baru Covid-19 memiliki riwayat perjalanan dari daerah episentrum.
Kasus DBD di Kabupaten Tegal Naik di Tengah Pandemi
Di masa pandemi, tak hanya kasus Covid-19 yang meningkat. Kasus DBD juga menunjukkan grafik peningkatan, termasuk yang meninggal dunia.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.