Ditangani Dukun Beranak, Bayi di Bantaeng Meninggal

Proses persalinannya ditangani dukun beranak. Akibatnya bayi di Kabupaten Bantaeng lambat ditangani tim medis dan dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Hikmawaty. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Bayi pasangan Putri dan Riswandi, warga Bonto Manai, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan meninggal. Diketahui proses persalinannya ditangani dukun beranak. Akibatnya bayi tersebut telat mendapatkan penanganan medis.

Bayi berjenis kelamin laki-laki seberat 2,2 Kg itu, baru ditangani secara medis di RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng, sehari setelah dilahirkan.

Jadi memang yang menolong persalinannya bukan bidan tapi dukun.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Hikmawaty, mengatakan, bayi itu lahir 18 Juli 2020. Namun baru dibawa ke RSUD pada 19 Juli 2020, sekitar pukul 23.10 Wita.

"Pasien dibawa dari rumahnya, jadi bukan dari Puskesmas," kata dr Hikmawaty saat dihubungi Tagar, Sabtu, 25 Juli 2020.

Hikma menyebut, penanganan secara medis sudah dilakukan. Hal itu dibuktikan dengan adanya pemeriksaan penunjang, yakni Laboratorium dan Foto Polos atau BNO Abdomen.

"Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya penyumbatan pada usus bagian bawah yang menyebabkan bayi mengalami hambatan asupan makanan," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa penyumbatan usus itu mengakibatkan kondisi bayi mengalami muntah-muntah setiap diberi ASI. Bahkan dilaporkan pula sejak lahir, bayi dengan tinggi 48 centimeter tersebut belum buang air sejak lahir.

"Bayi belum BAB dan BAK sejak lahir disertai muntah setiap minum asi, rewel, perut kembung, riwayat ibu melahirkan di rumah tanpa bantuan tenaga medis," kata Hikma.

Bayi Ny. Putri ini dilaporkan meninggal di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, 20 Juli 2020. Kelainan itu telat diketahui oleh tim medis lantaran saat proses persalinan tak didampingi oleh bidan ataupun tenaga medis lainnya.

"Jadi memang yang menolong persalinannya bukan bidan tapi dukun. Sehingga, mungkin inilah sampai kurang cepat diketahui adanya kelainan ini," jelasnya.

Beri Keringanan Pasien Tak Perlu Membayar

Pihak RSUD Bantaeng membebaskan pasien dari penarikan biaya perawatan. Hal ini dikhususkan bagi pasien yang tergolong masyarakat prasejahtera.

"Yang tentunya belum dapat dijamin oleh pihak BPJS karena administrasi yang tidak bisa dipenuhi pihak pasien terhadap persyaratan kepesertaan BPJS," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Hikmawaty.

Seharusnya, sesuai aturan, pihak RSUD diwajibkan untuk menarik pembayaran. Namun mengingat kondisi psikologis pasien dan persoalan ekonomi, maka RSUD tipe C ini membebaskan dari semua pembayaran. []

Berita terkait
Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Idul Adha di Bantaeng
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan mengeluarkan surat edaran agar pelaksanaan ibadah Idul Adha di masjid saja.
Layangan Raksasa Penyebab Listrik di Bantaeng Padam
Akibat layangngan raksasa nyangkut di kabel listrik menyebabkan terjadi pemadaman di Kabupaten Bantaeng
Dampak Corona Bagi Pelaku UMKM di Bantaeng
Wabah virus Corona berdampak besar bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bantaeng. Ini alasannya.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura