Kudus - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus menawarkan konsep sky bridge atau jalan layang dari Terminal Bakalankrapyak hingga Taman Menara. Sky bridge difungsikan sebagai akses para peziarah menuju destinasi wisata religi makam Sunan Kudus.
Sekretaris Dishub Kudus Udi Waluyono mengatakan wacana tersebut bisa menjadi alternatif jangka panjang mengatasi kemacetan di sekitar lokasi wisata sekaligus solusi atas keluhan lesunya aktivitas di pusat oleh-oleh pedagang kaki lima (PKL) Taman Menara Kudus.
Menurut Udi, pihaknya terinspirasi pembangunan fisik modern di kota-kota besar lain di Jawa Tengah, seperti Kota Surakarta dan Semarang. Sky brigde mulai menghiasai wajah perkotaan serta menjadi akses warga dari dan ke sebuah tempat tanpa dipusingkan dengan persoalan kemacetan.
Kalau pakai cara seperti sekarang ini (rekayasa lalu lintas) terus menerus, saya yakin suatu saat akan stagnan.
Di sisi lain, rekayasa lalu lintas bakal tidak bisa diharapkan lagi menjadi solusi kemacetan di kawasan wisata Taman Menara maupun makam Sunan Kudus. Sebab, luasan jalan maupun jalur lalu lintas yang ada sangat terbatas. Selain itu, jumlah kendaraan terus tumbuh, berimbas pada kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut.
"Kalau pakai cara seperti sekarang ini (rekayasa lalu lintas) terus menerus, saya yakin suatu saat akan stagnan," ujar Udi, Selasa, 10 Maret 2020.
Udi mengungkapkan sky bridge dikonsep mempunyai ketinggian sekitar enam meter, panjang sekitar 1,6 Km dan lebar jalan sekitar lima meter. "Peziarah yang datang kami lewatkan kios-kios PKL Menara. Sehingga mereka tidak akan sepi pengunjung lagi," katanya.
Kepala Sub Bagian UPT Tata Usaha Perparkiran dan Terminal Reno Agung menambahkan keberadaan sky bridge akan menggantikan fungsi ojek maupun bejak yang menjadi moda transportasi para peziarah. Namun, para tukang becak dan ojek tidak perlu khawatir, karena mereka dapat beralih profesi menjadi PKL yang berjualan di atas jalan layang.
Sampai saat ini, kata Reno, sky bridge baru sebatas wacana. Sebab, butuh anggaran besar untuk pembuatan jalan layang tersebut dan belum ada pembahasan lebih lanjut soal ide tersebut.
"Dari Pemkab Kudus, dinas-dinas terkait, masyarakat, PKL hingga pelaku transportasi wisata Menara harus duduk bersama membahas permasalahan yang ada. Dan berbagai alternatif solusi bisa dilakukan untuk mendapatkan titik temu," ucapnya. []
Baca juga:
Lihat Foto: