Direksi Baru BPJS Diharap Bisa Atasi Persoalan Katastropik

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pimpinan baru Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) dapat mengatasi Katastropik.
ilustrasi penyakit jantung. (Foto: www.cardio.com)

Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pimpinan baru Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang saat ini sedang dalam tahap penyeleksian oleh pemerintah dapat mengatasi penyakit yang menyedot sumber pembiayaan.

Seperti diketahui, banyak rumor yang menyebut bahwa penyakit Katastropik, antara lain cirrhosis hepatis, gagal ginjal, jantung, kanker, stroke, serta penyakit darah (thallasemia dan leukemia), menjadi salah satu penyebab defisit keuangan BPJS Kesehatan.

Kemudian juga bagaimana kita evaluasi terhadap pelaksanaan kecurangan-kecurangan

"Bahwa nanti tentu ada penelitian, kajian, dan ada evaluasi terhadap berapa kos yang paling menyedot sumber pembiayaan dari penyakit Katastropik maupun penyakit yang lainnya," kata Rahmad dihubungi Tagar, Kamis, 5 November 2020.

Rahmad menegaskan, para pemimpin BPJS Kesehatan yang baru nantinya harus konsern bagaimana cara mengevaluasi teknis pelaksanaannya, termasuk banyaknya kecurangan-kecurangan yang selama ini terjadi.

"Saya kira kita tidak terpaku pada itu tapi justru kita terpaku kepada bagaimana evaluasi teknis pelaksanaannya, kemudian juga bagaimana kita evaluasi terhadap pelaksanaan kecurangan-kecurangan," ujarnya.

Selain itu, pokok permasalahan yang ada selama ini, kata dia adalah persoalan tenaga kerja yang belum menjadi anggota BPJS Kesehatan.

"Masih belum banyak (tenaga kerja) yang belum menjadi peserta (BPJS Kesehatan). Itu yang menjadi konsern kita agar bisa diperbaiki.

Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, menyoal pada penyakit Katastropik harus dilakukan pertimbangan atau kajian yang mendalam untuk mengatasinya.

"Itukan batas-batas rumor. Tentu, untuk dikurangi atau ditambah tentu kan ada pertimbangan yang matang, kajian yang matang," kata dia.

kendati demikian, Rahmad berpendapat, pemerintah harus melakukan kampanye pola hidup sehat terhadap penyakit-penyakit Katastropik.

"Kampanye penyakit-penyakit yang lebih pada hidup gerakan sehat itukan lebih mengemuka juga, karena jantung itukan pada pola hidup makan, kolesterol karena pola hidup makan perlu ada kampanye hidup sehat," ujarnya.

"Sehingga perlu ada edukasi-edukasi sosialisasi kepada masyarakat bagaimana hidup yang sehat," kata Rahmad menambahkan.

Banyaknya informasi yang menyebut bahwa penyakit Katastropik memakan banyak biaya, menurut dia, perlu melakukan kajian untuk mengatasinya.

"Terkait apa yang perlu evaluasi yaitu perlu tapikan harus melalui kajian yang mendalam tidak sebatas rumor kemudian manajemen mengambil keputusan," ucap Rahmad Handoyo.[]

Berita terkait
BPJS Tidak Berlaku, Warga Mamasa Bayar Biaya Persalinan
Seorang ibu yang bersalin dengan operasi sesar di Mamuju Sulawesi Barat terpaksa membayar, karena BPJSnya tiba-tiba tidak berlaku.
Bos BPJS Kesehatan yang Baru Harus Visioner dan Inovatif
Pemelihan pimpinan BPJS Kesehatan yang baru nanti harus yang benar-benar visioner dan inovatif.
Seleksi Pimpinan BPJS Kesehatan, Harus Lebih Profesional
Dalam menyeleksi pimpinan BPJS Kesehatan, pemerintah harus benar-benar mencari orang yang profesional dalam mengemban tugas.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.