Samarinda, (Tagar/15/3/2017) - TI, gadis usia 12 tahun yang diperkosa 13 sopir angkot di Samarinda kini trauma dan menjadi sosok penakut ketika melihat orang lain.
Ibu korban, Nining, meminta polisi untuk segera menangkap pelakunya. Nining tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Peristiwa itu, menurutnya telah menghancurkan masa depan anaknya.
“Sekarang anak saya dalam penanganan pemulihan psikis dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kota Samarinda karena trauma,” kata Nining di rumahnya, Jalan Cipto Mangukunsumo, Samarinda, Rabu (15/3).
Selama dalam penanganan KPAI, Nining berharap anaknya yang masih duduk di kelas 1 SMP, bisa pulih kembali dan tidak takut melihat orang. Sementara itu, Ayah korban, Aji Rusliansyah meyakini para pemerkosa itu hampir semuanya bekerja sebagai sopir angkot. (wwn)