Dipantau Sejak 2014, Polisi Temukan Dua Koper Dokumen ISIS

Dipantau sejak 2014, polisi temukan dua koper dokumen ISIS. Terduga berinisial MM dipantau sejak awal menempati rumah di Jalan Ampel Kembang Nomor 25, Surabaya.
PENGGELEDAHAN RUMAH TERDUGA TERORIS: Polisi menggotong koper usai dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di tempat tinggal terduga teroris berinisial MM di Kawasan Ampel Kembang, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/12). Tim Densus 88 mengamankan sejumlah dokumen usai melakukan penggeledahan di rumah itu. (Foto: Ant/Didik Suhartono)

Surabaya, (Tagar 9/12/2017) – Menyusul ditemukannya dua koper dokumen oleh Tim Antiteror Detasemen Khusus (Densus) 88 yang diduga terkait gerakan Negara Islam Irak dan Suriah atau "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) di Surabaya, pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan, gerak-gerik terduga teroris berinisial MM telah dipantau sejak awal menempati rumah nomor 25 di Jalan Ampel Kembang Surabaya pada 2014.

"Saat itu MM baru saja pulang dari Suriah," ujar Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ronny Suseno saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (9/12).

Dia mengatakan, MM alias Dn alias F terlibat gerakan terorisme kelompok ISIS dan pernah berada di Suriah selama setahun pada 2013.

Sepulang dari Suriah, MM menempati rumah di Jalan Ampel Kembang nomor 25 Surabaya bersama seorang istri dan tiga anak yang semuanya masih kecil.

"Sejak itu sudah mulai kami pantau gerak-geriknya," ucap Ronny.

Para tetangga di lingkungan sekitar Jalan Ampel Kembang mengaku tahu ada polisi datang menanyakan perihal penghuni baru di Jalan Ampel Kembang nomor 25 Surabaya.

"Saat itu yang datang polisi dari Mabes Polri, datang ke rumah Ketua RT, mengorek informasi mengenai Pak Dn yang baru saja menempati rumah di nomor 25," ujar Muhajir, warga setempat.

Warga Kampung Ampel, lanjut dia, mengenal MM dengan nama Dn.

"Beliau orang baik. Suka membantu kegiatan setiap kali ada kegiatan kampung dan rajin beribadah shalat berjamaah dari masjid ke masjid yang ada di kampung ini," ujarnya.

Muhajir mengaku kenal dekat dengan Dn karena sama-sama sering shalat berjamaah dari masjid ke masjid di Kampung Ampel Surabaya.

Menurut dia, warga Kampung Ampel sudah terbiasa salat berjamaah dengan berpindah-pindah masjid. "Kami beri'tikaf tak hanya di Masjid Agung Ampel, tapi juga di masjid-masjid kecil lainnya di sekitar sini," ujarnya.

Seringkali, lanjut dia, Dn menjadi imam di masjid-masjid kecil di sekitar Ampel itu. "Cuma jadi imam saja. Tidak pernah berdakwah atau berceramah," ucapnya.

Sebelum ditangkap Tim Densus 88 Polri tadi pagi, Muhajir mengaku masih bertemu Dn saat shalat subuh berjamaah di salah satu masjid lingkungan Kampung Ampel. Dia tidak menyangka tetangganya itu ditangkap atas tuduhan terorisme.

"Karena saat polisi datang di tahun 2014 lalu tidak pernah bilang Pak Dn ini terlibat kasus apa. Apalagi cuma datang sekali. Datang lagi hari ini dengan jumlah banyak langsung melakukan penangkapan," terangnya.

Dokumen ISIS

Sebelumnya, dua koper dokumen ditemukan Tim Densus 88 setelah menggeledah rumah di Jalan Ampel Kembang Nomor 25 Surabaya, Sabtu (9/12) petang.

"Istri MM terbilang kooperatif. Jadi semua dokumen yang kami butuhkan langsung diberikan," ujar Ajun Komisaris Besar Polisi Ronny Suseno seusai mendampingi Tim Densus 88 Polri melakukan penggeledahan.

MM alias Dn alias F ditangkap Sabtu (9/12) pagi sekitar pukul 07:30 WIB karena terindikasi melakukan perekrutan anggota baru untuk kepentingan pergerakan ISIS.

Ronny mengatakan, MM ditangkap karena diduga terlibat dalam gerakan terorisme kelompok ISIS di bawah kendali Abu Jandal, setelah mengendus yang bersangkutan pernah berangkat ke Suriah selama setahun pada 2013.

Sepulang dari Suriah, MM menempati rumah di Jalan Ampel Kembang Nomor 25 Surabaya bersama seorang istri dan tiga anak yang semuanya masih kecil.

"Ada indikasi selama tinggal di Jalan Ampel Kembang Surabaya, MM melakukan upaya perekrutan anggota baru untuk gerakan ISIS," ujarnya.

Apakah selama tinggal di Surabaya sudah berhasil merekrut anggota baru, Ronny menandaskan, nanti akan dijelaskan lebih detail oleh perwira yang lebih berwenang di Markas Besar (Mabes) Polri.

Saat ini MM masih menjalani pemeriksaan intensif oleh Tim Densus 88 Polri dengan meminjam tempat di salah satu ruangan Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya.

Sebanyak dua koper dokumen yang diamankan dari kediaman MM, lanjut Ronny, selanjutnya akan dipelajari oleh Tim Densus 88 Polri. (ant/yps)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu