Dipalak Rp 40 Miliar, La Nyalla: Bego Saya Kalau Masih Dukung Prabowo

"Mohon maaf saya orang bego kalau masih mau mendukung Prabowo. Saya berjuang habis-habisan dari 2009 sampai kemarin bendera Gerindra di Jawa Timur saya pasang."
La Nyalla Mattalitti (Foto: suarapembaruan)

Jakarta, (Tagar 11/1/2018) - Sempat digadang-gadang akan maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur dari Partai Gerindra dan bahkan sudah memegang surat tugas, kini mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti mengaku menyesal dan akan keluar dari Partai Gerindra.

Penyebabnya, ia mengaku dipaksa oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto harus memberikan uang senilai Rp 40 miliar sebagai uang saksi agar dapat menjadi calon gubernur. Selain itu ia mengaku dimarahi oleh Prabowo karena tak mau menyerahkan uang tersebut.

Mengutip Tribunnews, La Nyalla menceritakan, diberi surat tugas oleh Prabowo pada tanggal 11 Desember 2017 untuk mengumpulkan dukungan partai dalam pencalonan dirinya.

Dalam surat nomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017 itu dijelaskan bahwa nama La Nyalla sebagai cagub Jatim sedang diproses oleh DPP Partai Gerindra. Karena itu, selain diminta mencari mitra koalisi, La Nyalla juga diminta untuk menyiapkan kelengkapan pemenangan.

Salah satu kelengkapan itu adalah menyiapkan uang saksi untuk seluruh TPS di Jawa Timur sebesar Rp 40 miliar.

La Nyalla menyebutkan permintaan uang sebesar Rp 40 miliar tersebut langsung dari Prabowo saat pertemuan dirinya dengan Prabowo di Hambalang, Bogor, Sabtu (10/12/2017), bertepatan dengan Gerindra mengumumkan Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai calon gubernur Jawa Barat.

"Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan di tanggal 20 Desember 2017, kalau tidak bisa saya tidak akan direkomendasi," ujar La Nyalla dalam konferensi pers  di Jakarta, Kamis (11/1). "Yang minta Bapak Prabowo kok," katanya, mengutip Tribunnews.

La Nyalla mengaku sanggup memenuhi permintaan uang saksi oleh Prabowo. Namun dia ingin agar uang saksi itu diberikan setelah pencalonannya di Pilgub Jawa Timur resmi telah terdaftar di KPU.

Namun, kata La Nyalla, Prabowo meminta agar uang itu diserahkan sebelum tanggal 20 Desember. Keberatan dengan permintaan Prabowo, La Nyalla mengembalikan surat tugas yang diberi Prabowo.

La Nyalla juga mengaku dimarahi oleh Prabowo karena persoalan itu.

"Saya dipanggil kosong delapan kok dimaki-maki. Prabowo itu siapa? Saya bukan pegawainya dia, kok dia maki-maki saya," ujar La Nyalla.

"Tanggal 20 Desember saya kembalikan surat tugas. Padahal, saya sudah siapkan 300 miliar, tapi apabila sudah selesai pencalonan saya sebagai calon gubernur, baru saya taruh duit di situ. Ini belum apa-apa sudah minta duit, ya kabur kita," tambahnya.

La Nyalla juga menyatakan berhenti dari kader Gerindra, dan memastikan tidak akan mendukung Gerindra di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

"Mohon maaf saya orang bego kalau masih mau mendukung Prabowo. Saya sudah berjuang habis-habisan dari 2009 sampai kemarin bendera Gerindra di Jawa Timur saya pasang. Balasannya dia sia-siakan saya. Saya tidak akan lagi di Gerindra," katanya. (Fet)

Berita terkait