Diktator Menggunakan Informasi Keliru untuk Tumbangkan Demokrasi

Obama memperingatkan bahwa autocrat di seluruh dunia menumbangkan demokrasi dengan menggunakan informasi yang keliru
Mantan Presiden AS, Barack Obama, mendengarkan pidato Wapres Kamala Harris tentang UU Perawatan Terjangkau, di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, 5 April 2022 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Carolyn Kaster)

TAGAR.id, Jakarta – Mantan Presiden AS, Barack Obama, 21 April 2022, memperingatkan bahwa autocrat (orang yang mempunyai kekuasaan mutlak; diktator) di seluruh dunia menumbangkan demokrasi dengan menggunakan informasi yang keliru.

Berbicara kepada mahasiswa dan pengajar di Lembaga Kajian Internasional Freeman Spogli di Universitas Stanford, AS, Obama menujukan itu pada mantan Presiden Donald Trump.

twit obamaTwit Barack Obama @BarackObama

Obama mengatakan, “Kita baru saja melihat seorang presiden yang sedang menjabat menolak hasil pemilu yang jelas dan membantu menyulut pemberontakan dengan kekerasan di gedung Kongres negara. Bukan hanya itu, tetapi mayoritas di partainya, termasuk banyak yang menduduki beberapa jabatan tertinggi di negara, terus meragukan legitimasi pemilu terakhir, dan menggunakannya untuk menjustifikasi UU yang membatasi pemungutan suara.”

Obama mengatakan bahwa platform media sosial sebagai “sumber utama berita dan informasi kita” harus bekerja untuk menghentikan penyebaran kebohongan, manipulasi terselubung, dan teori konspirasi di internet.

“Perusahaan-perusahaan media sosial telah membuat pilihan mengenai apa yang diizinkan atau yang tidak diizinkan di platform mereka dan bagaimana konten tersebut muncul baik secara eksplisit melalui moderasi konten dan secara implisit melalui algoritma. Masalahnya adalah kita kerap tidak mengetahui prinsip yang mengatur keputusan itu,” papar Obama.

Obama mengatakan sebagai warga negara, rakyat Amerika telah menjadi konsumen berita yang lebih baik dengan mengevaluasi sumber, mengajari anak-anak mengenai cara berpikir kritis, agar semua mampu memisahkan opini dari fakta (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Taiwan Masuk Daftar 10 Negara Demokrasi Teratas dalam Indeks Tahunan

Indonesia di Peringkat Ke-52 Indeks Demokrasi Dunia

Pemerintah Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi Indonesia

Demokrasi Indonesia yang Bertopeng Ciptakan Konflik

Berita terkait
Penguasa Hong Kong "Cuci Otak" para Aktivis Prodemokrasi
Lapas Hong Kong menggunakan langkah-langkah “pencucian otak” untuk menderadikalisasi para aktivis prodemokrasi yang kini di penjara
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.