Dibanggakan Jokowi, Lampu LED Stadion Utama GBK Diakui FIFA

SUGBK juga telah menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED) standar tertinggi yang diakui federasi sepakbola dunia (FIFA) dan federasi atletik internasional (IAAF).
Lampu Baru SUGBK. Menurut data Kementerian ESDM pada Senin (15/1), pencahayaan di SUGBK 50 persen lebih hemat karena menggunakan lampu LED, bukan lampu konvensional. Titik lampu sebanyak 610 set terkoneksi dengan sistem tata suara berkekuatan hingga 80.000 watt PMPO, sehingga pergerakan lampu dapat seirama dengan musik yang dimainkan. (sportourism.id)

Jakarta, (Tagar 15/1/2018) – Berdasarkan fakta serta data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penggunaan energi untuk pencahayaan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pasca renovasi dapat menghemat 50 persen daya listrik. Padahal SUGBK diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux atau tiga kali lebih terang dari sebelumnya.

Menurut data Kementerian ESDM pada Senin (15/1), pencahayaan di SUGBK 50 persen lebih hemat karena menggunakan lampu LED, bukan lampu konvensional. Titik lampu sebanyak 610 set terkoneksi dengan sistem tata suara berkekuatan hingga 80.000 watt PMPO, sehingga pergerakan lampu dapat seirama dengan musik yang dimainkan.

Wajah baru SUGBK dilengkapi panel surya dengan kapasitas 420 kWp, mampu menghasilkan rata-rata 1.470 kWh/hari. Melengkapi sumber utama energi stadion yang berasal dari tenaga surya, listrik SUGBK terkoneksi dengan sumber listrik dari PLN dan genset.

Pencahayaan sebelumnya memakai teknologi metal halide, membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk pemanasan sebelum dapat dihidupkan. Sekarang dengan LED dapat difungsikan sebagai interactive dynamic lighting.

Sementara, Presiden Joko Widodo melalui akun Facebook-nya juga menjelaskan, SUGBK adalah salah satu stadion dengan pencahayaan terbaik di dunia. Pernyataan tersebut bukanlah tanpa alasan. Selain ramah lingkungan karena menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber utama listriknya, SUGBK juga telah menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED) standar tertinggi yang diakui federasi sepakbola dunia (FIFA) dan federasi atletik internasional (IAAF).

Perubahan lainnya pada stadion yang dibuka pada tahun 1962 tersebut terdapat pada kursi penonton, menjadi berkapasitas 76.000 kursi. Kemudian, SUGBK memiliki empat ruang ganti yang masing-masing dilengkapi ruang pelatih, ruang tunggu, kamar ganti pakaian pemain, kamar mandi dengan toilet, shower wastafel, bak dengan pilihan air panas dan dingin, serta ruang pijat. Tak ketinggalan, SUGBK juga dilengkapi dengan ruang media layaknya ruangan bioskop. (ant/ard)

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.