Diacuhkan DPRD, Mahasiswa Demo Garam pun Geram

Sayangnya, saat itu tidak satupun anggota DPRD Jatim yang ada di kantor. Perwakilan mahasiswa ini hanya ditemui staf Sekretariat DPRD Jatim.
Aksi puluhan mahasiswa yang mengatas namakan Aliansi Pemuda Madura di depan Gedung DPRD Jatim menolak impor garam. (Lut)

Surabaya (Tagar 9/5/2018) - Aksi para mahasiswa yang mengatas namakan Aliansi Pemuda Madura di depan Gedung DPRD Jatim berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa ini bentrok dengan anggota polisi.

Mereka menuntut DPRD Jatim untuk memberikan Interpelasi kepada pemerintah atas kebijakan tentang pengendalian komoditas garam pada PP No. 9 Tahun 2018. Mereka juga menuntut DPRD mengembalikan regulasi impor garam seperti semula. Serta musnahkan garam impor PT Mitra atau PT Garindo yang bermasalah.


Dalam orasinya, Mashud, perwakilan mahasiswa, mengatakan bahwa kebijakan pemerintah mengimpor garam tidak dilakukan secara prosedural. "Presiden tidak melibatkan menteri perdagangan dan perindustrian dalam impor garam," teriaknya.

Setelah beberapa saat melakukan orasi dan tidak satupun anggota DPRD Jatim yang menemui, para mahasiswa ini memaksa masuk untuk menyampaikan aspirasi mereka dihadapan anggota DPRD Jatim.  Mahasiswa meminta seluruh peserta aksi bisa masuk, sementara polisi hanya mengizinkan perwakilannya yang masuk.

Situasi memanas ketika mahasiswa melawan dan melempar air mineral ke arah polisi. Tiga mahasiswa terpaksa diamankan, dan para pendemo ini dipukul mundur.

Setelah melakukan negosiasi, akhirnya polisi melepaskan tiga mahasiswa tersebut. Mahasiswa tetap ngotot untuk masuk ke gedung dewan menyampaikan aspirasi mereka, akhirnya diputuskan 10 mahasiswa sebagai perwakilan. 

Sayangnya, saat itu tidak satupun anggota  DPRD Jatim yang ada di kantor. Perwakilan mahasiswa ini hanya ditemui staf Sekretariat DPRD Jatim. (lut)




Berita terkait
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.