Di Mataram, Siswa SMP Diperbolehkan Bawa HP

Wakil Wali Kota Mataram menilai, larangan membawa HP ke sekolah sama dengan mengkebiri hak orang untuk menggunakan HP.
Ilustrasi

Mataram, (Tagar, 22/3/2017) - Mungkin hampir di seluruh kota di Indonesia ada larangan siswa sekolah membawa telepon genggam. Tentu larangan tersebut ada alasannya. Banyak pihak khawatir apabila alat telekomunikasi itu digunakan untuk hal yang negatif seperti saling menyebarkan film porno atau mengunjungi situs-situs dewasa yang bisa mudah dibuka melalui perangkat telepon canggih para siswa.

Namun, berbeda dengan pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang memberikan kebijakan kepada siswa dengan membolehkan membawa handphone ke sekolah karena banyak sisi positifnya.

"Dalam hal ini kami harus bijak melihat kebutuhan siswa terhadap HP karena dalam proses belajar mengajar guru juga memanfaatkan teknologi," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu (22/3).

Pernyataan itu dikemukakannya menanggapi akan diberlakukannya larangan membawa HP ke sekolah bagi siswa SMA/SMK sederajat di daerah itu mulai 1 April 2017, sesuai dengan kebijakan Gubernur NTB.

Larangan yang ditujukan kepada siswa SMA/SMK sederajat itu karena jenjang pendidikan SMA/SMK kini menjadi ranah kewenangan pemerintah provinsi dengan tujuan untuk mendidik mental anak-anak.

Namun demikian, khusus untuk sekolah yang berada di bawah pemerintah kota yakni tingkat SMP ke bawah, Wakil wali kota melihat masalah ini secara lebih arif, bijaksana dan berimbang.

"Apalagi HP dibutuhkan dalam mendukung proses belajar mengajar untuk sistem kurikulum 2016. Jadi jangan hanya dilihat negatifnya," katanya.

Di samping itu, HP juga memudahkan orang tua melakukan kontrol terhadap anak-anaknya, sehingga orang tua juga memberikan izin anaknya membawa HP.

Android Tetap Dilarang

Karenanya, kata wakil wali kota dalam hal ini pemerintah kota mengambil jalan tengah dengan membolehkan siswa membawa HP ke sekolah dengan catatan HP tersebut tidak android, atau HP yang hanya bisa untuk menelepon dan mengirim pesan singkat.

Solusi lainnya, jika HP android dinilai mengganggu saat jam belajar, harus ada kebijakan dari sekolah atau guru yang akan mengajar untuk mengumpulkan HP saat pelajaran dimulai.

"Dengan demikian, siswa bisa lebih fokus belajar dan siswa bisa tetap membawa HP ke sekolah. Kalau kita larang bawa ke sekolah, di rumah juga mereka bisa main HP lagi, kan sama artinya," ujarnya.

Lebih jauh, wakil wali kota menilai, larangan membawa HP ke sekolah sama dengan mengkebiri hak orang untuk menggunakan HP, karenanya untuk di Kota Mataram larangan membawa HP ke sekolah masih perlu kajian yang mendalam.

"Sebelum kajian dilakukan, kita lihat dampak positifnya saja tentunya dengan kontrol dari guru dan orang tua," kata wakil wali kota.

(rif/ant)

Berita terkait
0
Fitur Message Reaction WhatsApp, Kini Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
Ya, di dalam fitur WhatsApp Reaction ini ada 6 emoji yang bisa Anda manfaatkan untuk memberikan tanggapan pada sebuah obrolan.