Jakarta, (Tagar 17/3/2019) - White Supremacist atau supremasi kulit putih adalah pandangan yang menganggap kulit putih sebagai ras paling unggul di dunia ini, paling super. Fanatisme terhadap pandangan ini melahirkan kebencian yang dalam pada ras lain yang dianggap sebagai ancaman hingga layak dilenyapkan dari muka bumi.
Brenton Tarrant, pria berdarah Australia, satu dari empat pelaku teror penembakan di dua masjid di Selandia Baru, Jumat (15/3).
Tarrant mengakui dirinya fanatik supremasi kulit putih atau white supremacist. Hal itu ia sampaikan dalam manifesto setebal 37 halaman yang ditulis di internet sebelum membunuh dengan cara menembaki 40 jemaah yang sedang melakukan salat Jumat.
Manusia sadis berusia 28 tahun ini mengakui pandangan politiknya terinspirasi dari politisi konservatif Amerika Serikat Candace Owens, pendukung Donald Trump yang mengkritisi gerakan Black Lives Matter. Tarrant seorang fasis dan pendukung pandangan Oswald Mosley yang merupakan politisi Inggris dan merupakan pendiri Serikat Fasis Inggris pada 1930. Ia pengikut garis keras kelompok supremasi kulit puith yang fasis.
Lebih Jauh tentang White Supremacist
White Supremacist atau supremasi kulit putih adalah suatu paham yang mengagungkan bangsa kulit putih dan merendahkan ras lainnya, terutama yang saat ini menjadi sorotan dalam kejadian itu adalah imigran mmuslim. Itu juga yang ditegaskannya dalam sebuah tulisannya berjudul "Anti-Imigran, Anti -Muslim".
Supremasi kulit putih berawal dari kelompok bangsa Arya atau Aryan Nations, yang memiliki pengertian yaitu organisasi teroris Anti- Semitik, Neo-Nazi, supremasi kulit putih. Organisasi ini awalnya bermarkas di Hayden, Idaho.
Pendiri kelompok ini bernama Richard Girnt Butler pada tahun 1970an. Richard ini sebagai bagian dari suatu organisasi Christian Idntitiy, Church of Jesus Christ-Christian. Biro Investigasi Federal menyebut Aryan Nation sebagai ''ancaman teroris'' dan RAND Corporation mengatakan organisasi ini adalah jaringan teroris pertama yang benar-benar nasional di Amerika Serikat.
Aryan Nation bermula dari ajaran Wesley A Swift, seorang tokoh penting dalam gerakan Christian Identity awal. Swift menggabungkan Israelisme Inggris, antisemitisme ekstrem, dan militansi politik. Ia mendirikan gerejanya di California pada pertengahan tahun 1940an dan membuka siaran radio harian di California selama tahun 1950an dan 1960an. Pada tahun 1957, nama gerejanya diubah menjadi Church of Jesus Christ – Christian (Gereja Yesus Kristus – Kristen), yang sekarang menjadi gereja-gereja Aryan Nations.
Ada tiga faksi utama Aryan Nations, salah satu faksi dipimpin oleh Agustus Kreis III dan Charles John Juba. kelompok Kreis bermarkas di sebuah kompleks di kota kecil Ulysses Pennsylvania. Pada tahun 2005, Kreis mendapat perhatian media dengan mencari aliansi Aryan Nations dengan Al Qaeda.
Pada tahun 2005, Ordo Suci Imamat Phineas, yang sebelumnya bekerja sama dengan faksi yang dioperasikan oleh Kreis, memisahkan diri dan membentuk Aryan Nations Revival (Kebangkitan Bangsa-bangsa Arya ) yang bermarkas di New York. Menyebut diri Ordo Suci ini diciptakan untuk melawan penerimaan Kreis terhadap para penganut agama Wicca, Islam, dan Odinisme yang mereka pandang sebagai penyimpangan dari keyakinan inti Aryan Nation, yaitu Christian Identitiy. Kelompok ini dengan cepat menjadi faksi terbesar.
Para pemimpin Aryan Nations Revival dicatat dalam Catatan Kongres sebagai teroris domestik. Ordo Suci Persaudaraan Imamat Phineas dianggap sebagai sayap teroris Aryan Nations.
Pada tahun 2009, Aryan Nations Revival yang berbasis di Texas bergabung dengan Aryan Nation Pastor Jerald O'Brien yang berbasis di Coeur d'Alene, Idaho. Keduanya adalah penganut Christian Identity yang taat.
Supremasi kulit putih sebuah ideologi yang menganggap bahwa ras putih superior dari ras lain. Supremasi kulit putih banyak dihubungkan dengan rasisme anti- hitam dan anti semitisme, meskipun banyak digunakan untuk membenarkan diskriminasi terhadap pribumi Amerika, orang China, orang Irlandia, Asia Tenggara, dan lainnya.
Supremasi kulit putih kadangkala digunakan untuk menandai sebuah kepercayaan filosofi yang menganggap orang kulit putih tidak hanya superior terhadap yang lain, namun juga harus berkuasa atas mereka atau bahkan boleh membinasakan mereka. []
Baca juga:
- Iblis di Selandia Baru, Iblis di Mana-mana
- Zulfirman Syah, Seniman Indonesia Korban Penembakan Masjid Selandia Baru
- Kisah Daoud Nabi, Sapa Teroris di Masjid Selandia Baru dengan 'Hello Brother'
- Teroris di Selandia Baru Itu bernama Brenton Harrison Tarrant
- Penembakan Masjid Selandia Baru, 40 Tewas, 20 Luka-luka, 6 WNI Selamat
