Desa Terendam Banjir Selama Tiga Minggu Mulai Dapat Bantuan

Desa Alue Siroen terendam banjir selama tiga minggu mulai dapat bantuan berupa makanan dan obat-obatan, juga para perawat.
Bantuan untuk korban banjir di antaranya obat-obatan dan para perawat yang siap memeriksa kesehatan warga Desa Alue Siroen, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Jumat (19/10/2018). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Nagan Raya, (Tagar 20/10/2018) - Bantuan mulai disalurkan di lokasi banjir di Desa Alue Siroen, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Jumat (19/10) sore. Bantuan dalam bentuk sembako itu berasal dari beberapa instansi. Selain itu Dinas Kesehatan juga mengirimkan obat-obatan dan sejumlah perawat.

Pantauan di lokasi banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh mengantarkan bantuan tersebut ke lokasi banjir. Genangan air belum surut total, sebagian masih merendam badan jalan.

Baca juga: Warga Desa Ini Berharap Pemerintah Setempat Serius Tangani Banjir

Gempa AcehBantuan makanan untuk korban banjir di Desa Alue Siroen, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat (19/10/2018). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Kepala Desa Alue Siron, Angkasa mengatakan bantuan yang diberikan berupa mi instan, air mineral, beras, telur, dan minyak goreng.

"Kita akan bagikan ini semua sama rata untuk warga," kata Angkasa, Jumat (19/10).

Seorang warga, Sukriah mengatakan hampir sebulan desanya terendam banjir, banyak yang mengalami sakit seperti gatal-gatal, demam, diare dan sakit kepala.

"Saya hanya gatal-gatal, kurang darah, Alhamdulillah sudah dapat bantuan," katanya.

Banjir AcehBantuan makanan dan minuman untuk korban banjir di Desa Alue Siroen, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat (19/10/2018). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Dinas Kesehatan menyebutkan bantuan yang diberikan kepada warga, beberapa jenis obat yang memang sedang dibutuhkan.

"Penyakit biasanya tergantung faktor usia," kata Romy Syahyadi salah satu perawat yang ditemui di lokasi banjir.

Biasanya, katanya, dari hasil yang ditemui di lapangan, kondisi makanan yang tidak stabil membuat warga yang terendam mengalami asam lambung.

"Alergi itu sudah pasti, kalau anak-anak diare biasanya," katanya.

Ia mengatakan penyakit mulai menular pasca-banjir.

"Enam atau sepuluh hari setelah banjir, baru itu mulai parah datang penyakit," ujarnya. []

Berita terkait