Derita Petani Aceh Tamiang Disaat Panen Raya

Petani di Aceh Tamiang mengeluhkan anjloknya harga gabah padi sejak awal September atau saat panen raya. Anjloknya harga padi petani merugi.
Petani di Aceh Tamiang menggunakan Mesin combain sedang memotong padi di lahan sawah saat panen raya. (Foto: Tagar/Zulfitra)

Aceh Tamiang - Memasuki panen raya, harga gabah petani di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh anjlok. Harga gabah kering saat ini hanya dihargai Rp 4.600 per kilogram. Sedangkan untuk gabah basah, hanya dihargai Rp 4.550 per kilogram.

Seorang petani gabah di Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Dedi Wahyudi, 31 tahun, mengatakan merosotnya harga gabah padi sudah terjadi sejak awal September 2020.

Kalau dipikir-pikir, sepertinya petani memang tidak boleh mendapat harga yang baik untuk hasil panennya.

"Dua bulan sebelumnya, harga gabah masih bertahan di kisaran harga Rp 5.500 per kilogram. Namun, saat memasuki panen langsung anjlok," kata Dedi kepada Tagar, Senin, 14 September 2020.

Dedi menyebutkan saat ini wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dan kabupaten sekitarnya seperti, Kota Langsa dan Aceh Timur, sudah memasuki musim panen raya. Namun ada juga sebahagian belum panen.

Menurutnya, anjloknya harga gabah seperti ini kerap terjadi setiap tahunnya setiap memasuki panen tiba. Bahkan harga gabah terkadang sampai turun di bawah Harga Patokan Pemerintah (HPP).

"Kalau dipikir-pikir, sepertinya petani memang tidak boleh mendapat harga yang baik untuk hasil panennya. Pada saat paceklik, harga gabah menjulang tinggi. Pada saat petani panen, harga gabah anjlok," katanya.

Disamping itu, dengan harga saat ini, Dedi menilai, para petani merasa sangat dirugikan. Sebab biaya dikeluarkan para petani untuk perawatan padi hingga panen sangatlah besar.

"Untuk biaya perawatannya rasanya tidak sebanding dengan harga jual gabah saat ini. Sementara harga beras melambung tinggi," katanya.

Petani lainnya, Wahyu Kurniawan, 38 tahun, mengungkapkan produksi gabah pada musim tanam kali ini sebenarnya relatif cukup baik dibanding masa tanam sebelumnya. Namun akibat anjloknya harga gabah memasuki musim panen, justru menghapus harapan petani.

"Memang seperti inilah nasib petani. Kalau tidak terserang hama atau rusak akibat cuaca, seringkali petani harus menerima kenyataan gabah hasil panenya dihargai murah," katanya.

Untuk itu, dirinya beserta petani gabah lainnya berharap kepada pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Aceh Tamiang dapat memberikan solusi terhadap harga jual gabah yang tiap tahunnya menjelang panen raya selalu anjok.

"Kami berharap kepada pemerintah dapat memberikan solusi terhadap kondisi saat ini. Bagaimana petani dapat sejahtera, jika harga gabah selalu anjlok tiap tahunnya saat musim panen," ujarnya. []

Berita terkait
Warga Sumut Tewas di Objek Wisata Aceh Tamiang
Seorang anak berusia 12 tahun warga Desa Halaban Kecamatan Besitang Sumatera Utara tewas usai tenggelam di objek wisata Aceh Tamiang
Permintaan Warga soal Jalan Aceh Timur ke Tamiang
Pembangunan di perbatasan antara Aceh Timur dan Aceh Tamiang telah didambakan puluhan tahun oleh masyarakat pedalaman di kedua kabupaten tersebut.
Sejumlah Bahan Pokok di Aceh Tamiang Turun Harga
Sejak awal September 2020 hingga hari ini harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional kota Kualasimpang turun harga.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"