Densus Tangkap Terduga Teroris di Banyumas dan Temanggung

Densus tangkap terduga teroris di Banyumas dan Temanggung. "Telah dilakukan penindakan terhadap orang yang diduga pelaku terorisme," kata Muhammad Iqbal.
PENGGEREBEKAN TERDUGA TERORIS: Sejumlah aparat keamanan berjaga di sekitar lokasi penggerebekan terduga teroris di Desa Bengkal, Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (1/2). Tim Densus 88 menangkap dua orang terduga teroris beserta sejumlah barang bukti berupa uang sebanyak Rp 28 juta, buku, flashdisk, telepon genggam dan majalah. (Foto: Ant/Anis Efizudin).

Jakarta, (Tagar 1/2/2018) – Sidiq (33) seorang terduga teroris ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (1/2).

"Telah dilakukan upaya penindakan terhadap orang yang diduga pelaku tindak pidana terorisme," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/2).

Disebutkan, terduga teroris bernama Sidiq itu diketahui bekerja sebagai pedagang, beralamat di Jalan Agus Salim, Karang Pucung, Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah.

Peran Sidiq dalam aksi terorisme yakni diduga menyembunyikan dan memfasilitasi Ageng Nugroho yang merupakan buronan kasus penyelundupan senjata dari Filipina.

"Dia juga mendanai Ageng Nugroho berangkat ke Filipina Selatan," jelas Muhammad Iqbal.

Dalam pengakuannya Iqbal menyebutkan Ageng Nugroho merupakan anggota kelompok Suryadi Mas'ud. Suryadi sendiri telah ditangkap polisi pada 2017.

Di Temanggung

Selain di Banyumas, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama penyidik Mapolres Temanggung, Jawa Tengah menangkap tiga orang terduga teroris di Temanggung, Jawa Tengah.

Mohammad Iqbal mengatakan, mereka ditangkap di sebuah toko di Jalan Secang, Temanggung kilometer 3, Dusun Bengkal, Desa Bengkal RT 05 RW 05 Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.

Ketiga terduga teroris tersebut adalah Waluyo alias Ageng (asal Tegal), Lukman alias Toro (asal Tegal), dan Zaenal (asal Bengkal, Kranggan, Temanggung).

"Saat ini ketiganya masih diperiksa, mana yang terlibat, mana yang tidak terlibat," ujar mantan Kapolres Surabaya ini.

Dalam penangkapan ketiganya, densus menyita sejumlah barang bukti di antaranya dua ponsel, enam buah flashdisk, sebuah dompet warna hitam, sebuah buku penjelasan pembatalan ke-Islam-an, dua majalah Ar-Royan, sebuah buku dzikir pagi dan petang, dua buah kartu ATM, dan uang tunai senilai Rp 28.289.000.

Sejumlah barang bukti tersebut disita dari lokasi penangkapan di sebuah toko grosir alat tulis, sepatu, dan sandal di Dusun Bengkal Kidul RT 05/ RW 01 Desa Bengkal, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Ketua RW 01 Dusun Bengkal Kidul, Desa Bengkal, Kecamatan Kranggan, Slamet Sugiarto mengatakan, selain dua orang yang ditangkap yakni Agung Nugroho dan Zaenal, tim Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti.

“Barang bukti yang disita, antara lain uang sebanyak Rp 28 juta, beberapa buku, majalah, sejumlah 'flash disk', KTP, telepon seluler, dan kartu ATM,” kata Slamet Sugiarto di Temanggung, Kamis (1/2).

Ia menuturkan biasanya di toko grosir itu ada tiga orang, yakni Agung Nugroho asal Banjarnegara, Zaenal (Bengkal), dan Lucky (Majalengka).

"Saat penangkapan Lucky sedang libur," kata Slamet yang menjadi saksi dalam penyitaan barang bukti tersebut.

Ia menuturkan, bangunan toko tersebut milik Ansor warga asal Temanggung yang kini tinggal di Jakarta. “Toko ini dikontrak oleh Ahmad Yusuf melalui perantara Zaenal yang saat ini menjadi karyawan toko tersebut,” ujarnya.

Ia mengatakan, penangkapan terhadap mereka berlangsung lancar tanpa perlawanan.

"Saat saya sampai di lokasi, mereka sudah dimasukkan dalam mobil," ungkapnya.

Saat berlangsung penangkapan, jalan raya Secang-Temanggung yang melintas di depan toko grosir tersebut ditutup untuk semua jenis kendaraan. (ant/yps)

Berita terkait