Denny Siregar: Tangis dan Sujud Tri Rismaharini

Hubungan Tri Rismaharini dan warga Surabaya itu seperti ibu dan anak, sama-sama sayang. Bukan drama. Cuma saat ini anaknya ndableg. Denny Siregar.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Jakarta - Pegiat media sosial Denny Siregar tertawa ada yang menyebut Wali Kota Tri Rismaharini lebay karena menangis sampai sujud  di depan Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya, dr Soedarsono. Sujud Risma tersebut setelah dr Soedarsono mengatakan RSU Dr Soetomo penuh, melebihi kapasitas, akibat warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Melihat Bu Risma sampai sujud menangis ke dokter, lebay, kata mereka. Gua ketawa. Ya begitulah memang Bu Risma. Dia sanggup berbuat apa pun untuk warganya," tulis Denny di Twitter, Selasa, 30 Juni 2020. Denny Siregar dan keluarga tinggal di Surabaya.

Denny melihat Risma memang seperti itu dari dulu, karena rasa cintanya kepada warganya, "Sama seperti tahun 2010, dia sendirian pasang badan melawan seluruh DPRD Surabaya, menolak tol tengah kota untuk warganya. Itulah Risma."

Risma menagis dan bersujud, kata Denny, bukan buat pencitraan. "Tapi supaya ditonton warga Surabaya, menggugah mereka supaya patuh aturan. Oi, arek Suroboyo, iku lho RS penuh! Jangan cangkruk terus di warkop, potensi tertular besar. Kalau kalian sakit, siapa yg susah? Hubungan Risma sama warga Surabaya itu, seperti hubungan ibu sama anak. Sama-sama sayangnya."

Cuma, kata Denny, "Pas pandemi ini si anak ndableg. Disuruh di rumah, malah warkop penuh di mana-mana. Ya gimana lagi, itu budaya. Si ibu marah, mau disabet kok ya sayang sama anaknya. Akhirnya gitulah."

Tolonglah, kami jangan disalahkan terus.

Wali Kota SurabayaWali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menangis dan sujud di depan Ketua Pinere Dr Soetomo Surabaya, dr Soedarsono. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Sebelumnya, Panglima Kodam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah mengatakan Wali Kota Tri Rismaharini dan semua kepala daerah, serius menangani Covid-19, dan tidak banyak drama. Ia menilai para kepala daerah kurang bersungguh-sungguh dalam mengambil tindakan hingga angka kasus semakin meningkat.

"Saya minta untuk menyelesaikan masalah Covid-19 ini jangan cuma pakai data, fakta atau drama dan sebagainya. Mari kita real semuanya," kata Widodo dalam rapat koordinasi Pembatasan Sosial Berskala Besar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin, 29 Juni 2020.

Widodo mengatakan seharusnya para kepala daerah berjalan seiring dalam mengatasi Covid-19. Ia melihat pemerintah daerah di wilayah Surabaya Raya tak punya aturan tegas dalam penanganan Covid-19 sehingga masyarakat banyak yang melanggar. “Ketika terjadi pelanggaran hanya diperingatkan biasa dan kesalahan yang sama akan diulang kembali oleh masyarakat.”

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran mengatakan hal sama, bahwa kepala daerah agar dapat bekerja sama, bergotong royong menyelesaikan masalah Covid-19, tidak mengedepankan ego sektoral. “Saya meminta kepala daerah mulai gubernur, bupati, dan wali kota, membuat pakta integritas agar bisa saling bersinergi menyelesaikan Covid-19 di Jatim.”

Senin, 29 Juni 2020, Tri Rismaharini tiba-tiba menangis dan bersujud di depan dokter Soedarsono di RSU Dr Soetomo. Video Risma menangis dan bersujud ini viral di media sosial. Risma menangis dan bersujud setelah dokter Soedarsono mengatakan rumah sakitnya penuh karena warga Surabaya tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Mohon maaf, Pak, saya mohon maaf," ujar Risma sambil menangis dan bersujud.

Risma mengatakan dirinya melalui Pemerintah Kota Surabaya sudah berusaha memberikan bantuan kepada rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu, tapi selama ini komunikasi yang ia coba bangun, selalu ditolak pihak rumah sakit.

"Kami tidak bisa masuk ke sana (RSU Dr Soetomo). Kami enggak terima Bapak salahkan kami," ucap Risma.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini menegaskan dirinya tidak rela warga Surabaya meninggal begitu saja karena Covid-19. "Tolonglah, kami jangan disalahkan terus." []

Berita terkait
Pangdam Brawijaya Ingatkan Risma Tidak Perlu Drama
Pangdam V Brawijaya menegur Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak banyak drama dan bekerja keras menangani Covid-19.
Keluh Risma Saat RSU Soetomo Tolak Bantuan APD
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sudah mencoba untuk berkoordinasi dengan RSU Dr Soetomo agar bisa menyalurkan bantuan APD.
Keluh dan Sujud Risma di Depan IDI Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menangis dan bersujud di depan Ketua Tim Pinere RSU dr Soetomo Surabaya dr Soedarsono saat audiensi dengan IDI.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.