Denny Siregar: Siapa Sih Tidak Sabar Menunggu Pilpres 2024

Masih tiga tahun lagi sudah berseliweran rilis hasil survei calon presiden 2024, tapi seru juga sih bahas peta pertarungan. Denny Siregar.
Ketua DPR RI Puan Maharani Soekarno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Tagar/Wikipedia)

Dalam waktu terakhir ini beberapa lembaga survei secara bersamaan mengeluarkan hasil survei politiknya. Yang sedang diangkat adalah calon-calon presiden 2024. Sepertinya ada yang tidak sabar melihat peta pertarungan ke depan meski itu masih lama, sekitar tiga tahun lagi. Tapi ancang-ancang harus dilakukan, dan ada beberapa nama yang bisa kita petakan dalam hasil dari lembaga-lembaga survei ini.

Nama tokoh pertama yang muncul di peringkat teratas dari beberapa lembaga survei adalah Prabowo Subianto. Prabowo yang sekarang menjabat Menteri Pertahanan, meski tidak sering lagi muncul di media, tapi ternyata namanya masih diingat banyak orang.

Mungkin buat sebagian orang yang disurvei, nama Prabowo sangat membekas karena dua periode pertandiangan Pilpres lawan kuatnya adalah Jokowi, dan Prabowo selalu kalah. Masalahnya usia Prabowo sekarang saja sudah 69 tahun, jadi kalau nanti 2024 beliau sudah berumur 72 tahun.


PrabowoMenteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Tagar/Instagram Prabowo Subianto)


Itu usia yang melelahkan buat sebagian orang karena sudah pasti ada penurunan kemampuan dari organ-organ tubuh. Belum lagi nanti jadi presiden itu tidak boleh diam, harus keliling ke seluruh Indonesia. Belum lagi ada kunjungan ke luar negeri, selama ia menjabat.

Usia Prabowo sekarang saja sudah 69 tahun, jadi kalau nanti 2024 beliau sudah berumur 72 tahun. 

Pertanyaannya adalah apakah nanti Pak Prabowo kuat? Jangan-jangan nanti malah lebih sering di Istana daripada keluar ketemu rakyatnya. Dan ini juga akan jadi masalah, karena bisa jadi pembangunan nanti tidak ada pengawasan yang ketat, karena presidennya sudah sering masuk angin misalnya. Ini masalah terbesar Prabowo.

Dan masalah lainnya adalah, apakah calon pemilih terbesar nanti mau memilih "orang lama" sebagai presiden? Kemenangan Jokowi pertama kali dari Prabowo sudah menunjukkan rakyat Indonesia membutuhkan sesuatu yang segar, sesuatu yang baru, sesuatu yang bisa membawa perubahan ke depan. Bukan sesuatu yang old school orang bilang. Dan di wilayah inilah, Prabowo tidak bisa melawan.

Yang masuk radar kedua dalam pemikiran banyak orang adalah Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah ini sering dianggap orang sebagai The Next Jokowi. Pembawaannya yang ceria dan sangat anak muda, membuat Ganjar menjadi idola baru yang diharapkan sebagai pengganti Jokowi nantinya.

Apakah nanti PDI Perjuangan rela memberikan kursinya kepada Ganjar Pranowo, sedangkan di sisi lain mereka ingin mengangkat Puan Maharani ke permukaan?

Tidak ada yang kurang dari seorang Ganjar Pranowo untuk menjadi calon presiden, kecuali bahwa dia ada di dalam PDI Perjuangan. Seperti kita tahu, tidak mudah untuk menjadi capres di partai keluarga seperti PDI Perjuangan.

Tahun 2014 saja ketika PDI Perjuangan mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden, itu sudah melalui perjuangan yang berat dan pertarungan pendapat di internal mereka, karena sebagian kader PDI Perjuangan tetap ingin mencalonkan Megawati. Dan akhirnya penentuan nama Jokowi terjadi pada menit-menit terakhir.

Nah, pertanyaannya nih, apakah nanti PDI Perjuangan rela memberikan kursinya kepada Ganjar Pranowo, sedangkan di sisi lain mereka ingin mengangkat Puan Maharani ke permukaan? Ini mirip situasi 2014 ketika Jokowi dihadapkan dengan Megawati, dan tahun 2024 nanti Ganjar Pranowo dan Puan Maharani juga akan dihadapkan pada posisi yang sangat sulit.

Apalagi di internal PDI Perjuangan sudah beredar slogan Ojo pedot oyot yang artinya jangan putus akar. Tentu maksudnya adalah Puan karena dia adalah akar Soekarno.

Jika pada akhirnya PDI Perjuangan mengangkat Puan Maharani sebagai calon presiden, Ganjar Pranowo lah yang akan dihadapkan pada pilihan sulit lagi, patuh pada partai untuk mundur teratur atau malah pindah ke partai lain yang memberikan kesempatan kepada dirinya?

Dan saya yakin, sekarang saja sudah banyak yang menawarkan kepada Ganjar, posisi yang sangat bisa menggodanya.

Nah, pada posisi ketiga ada dua nama, yaitu Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies Baswedan, gubernur yang suka sekali mengecat genteng warna-warni, ternyata namanya masih diingat banyak orang, terutama dalam hasil survei.


Anies BaswedanGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Tagar/Instagram @aniesbaswedan)


Anies adalah gubernur yang berhasil memainkan politik identitas dalam mencapai puncak karier. Dan dia tentu di-support orang-orang yang juga punya pemikiran sama. Sayangnya kawan, tahun 2022 nanti adalah tahun terakhir Anies menjabat. Dan dia akan kehilangan panggung besarnya selama dua tahun menuju 2024.

Kemarin, teman-teman Anies sempat meributkan supaya bisa merevisi UU Pemilu, tapi ternyata tidak ada partai yang mau, kecuali Demokrat dan PKS. Ya itu mereka teman-teman Anies.

Ada lagi Ridwan Kamil yang juga namanya banyak disebut dalam hasil survei. Meski peran aktifnya sebagai Gubernur Jawa Barat belum terekspos dengan baik, orang masih mengingat dia. Ya lumayan lah.


Ridwan KamilGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Foto:Tagar/Ridwan Kamil Facebook)


Ada juga nama Sandiaga Uno yang diharapkan bisa mewakili orang muda dalam pemilihan nanti. Meski ya, kalau ingat Sandiaga Uno itu saya selalu ketawa. Sandi ketika jadi pengusaha dan ketika masuk politik, beda jauh penampilannya.

Sebagai pengusaha, Sandi terlihat gagah perkasa. Saham-saham perusahaannya selalu diburu orang. Tapi kalau dia masuk politik, dia jadi alien. Kadang menelepon pakai tempe, kadang rambutnya ditempelin pete. Kalau cara kampanyenya seperti itu Sandi tidak akan dianggap serius memimpin negara. Cuma jadi bahan lucu-lucuan. 


Sandiaga UnoSandiaga Uno (kanan) memakai "wig petai" calon wakil presiden nomor urut 02 dalam Pilpres 2019, pada masa ini sedang rajin mendatangi pasar-pasar di berbagai daerah di Tanah Air. (Foto: Twitter/Sandiaga Uno)


Tapi memang asyik sih, melihat peta siapa yang punya kans ke depan, meski itu cuma buat hiburan.

Presidennya masih tetap Jokowi selama beberapa tahun lagi. Yah, saya juga enggak tahu ada apa kok lembaga survei itu tiba-tiba bicara tentang capres 2024. Mungkin ada yang memesan kali ya, supaya senang mengecek apakah dirinya masih diingat orang atau tidak.

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi dan Bukan Manusia Angka

Berita terkait
Survei: 18 Persen Rakyat Inginkan Jokowi Calon Presiden 2024
Hasil survei menunjukkan 18 persen rakyat Indonesia masih menginginkan Jokowi untuk diusung sebagai calon presiden kembali pada Pemilu 2024.
Survei LSI: 69,8 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi
Tingkat kepuasan masyarakat Indonesia atas kinerja Presiden Jokowi sejauh ini masih cukup tinggi, yakni sekitar 69,8 persen.
Survei LSI: Ahok Masuk Presiden Pilihan Bersaing dengan Prabowo
Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk dalam bursa nama presiden pilihan masyarakat.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.