Denny Siregar: Keren Jenderal Andika Perkasa

Jenderal Andika Perkasa, awasi juga ustaz-ustaz dan pengajian di sekitar anggota TNI dan istri. Mungkin di sana awal mula masalah. Denny Siregar.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Andika Perkasa. (Foto: Dok Tagar/Solikhah Ambar Pratiwi)

Sejak dengan tegas mencopot seorang Dandim, saya jatuh hati dengan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Tidak mudah bagi institusi sebesar dan setertutup TNI untuk membuka "aib"nya ke publik, karena bagi TNI kehormatan korps yang sering disebut jiwa korsa adalah segalanya. Dan itu berarti melindungi nama institusi dengan berbagai cara.

Tapi Jenderal Andika dengan berani mendobrak tradisi itu, dengan mengumumkan pencopotan Dandim Kendari, hanya karena ulah istrinya yang memposting konten negatif terhadap penusukan Wiranto waktu itu di media sosial.

Apa yang dilakukan Andika Perkasa melahirkan rasa hormat kepada TNI dari kalangan sipil, karena itu seperti pengakuan terbuka dari TNI sendiri bahwa ada anggota mereka yang "salah jalan". Meski pasti yang dilakukannya juga menimbulkan ketidaksukaan dari kalangan internal TNI sendiri.

Dan hari ini, satu orang anggota lagi jadi korban gara-gara ulah istri yang tidak tahan mencurahkan isi hatinya di medsos. "Semoga rezim tumbang sebelum akhir 2020," katanya.

Jelas pernyataan ini adalah sebuah blunder, karena biar bagaimanapun TNI adalah bagian dari pemerintah juga. Jika sang istri berharap pemerintah sekarang tumbang, berarti termasuk TNI juga.

Pak, awasi juga ustaz-ustaz dan pengajian di sekitar anggota dan istrinya. Mungkin saja, di sanalah awal mula masalah.

Istri TNIIstri TNI mendoakan pemerintahan Presiden Jokowi tumbang. Pikiran istri TNI yang dituangkan di media sosial ini viral, menyebar luas. (Foto: Istimewa)

Pernyataan sang istri itu viral di media sosial dan kembali menampar TNI sebagai institusi. Jenderal Andika marah lagi, lalu menghukum suaminya dengan penahanan 14 hari karena tidak mampu "mengendalikan" sang istri. Mungkin istri anggota tersebut belum tahu dirinya sudah melekat jadi satu dengan jabatan suaminya.

Tentu apa yang dilakukan Andika Perkasa ini bukan tanpa alasan atau sekadar gagah-gagahan, tetapi upaya kerasnya untuk mendisiplinkan dan menyatukan kembali TNI dalam satu komando barisan. Bahaya kalau anggota TNI terpisah-pisah dalam ideologi dan kepatuhan. Bisa kacau nanti negara.

Dan ini PR besar. Sejak negeri ini dipimpin seorang sipil seperti Jokowi, saya mendengar memang banyak ketidakpuasan internal TNI sendiri. Apalagi ketika politik pecah-belah mulai berjalan saat kampanye.

Ingat mantan Danjen Kopassus yang ditahan karena penyelundupan senjata pasca-Pilpres kemarin? Dia juga melibatkan personel militer aktif untuk menuntaskan niatnya.

Merapatkan barisan pasca-terbelah duanya masyarakat sesudah Pilpres, bukan hal mudah. Ini perlu penggodokan lagi, bukan hanya pada suami sebagai anggota, tetapi juga istri yang tergabung dalam Persit bahwa mereka adalah "alat" pemerintah.

Bukan malah jadi lawannya.

Apa yang dilakukan KSAD Jenderal Andika Perkasa, harus didukung penuh. Bahaya untuk negara kalau TNI dibawa-bawa dalam politik. Kalau perlu, Presiden harus bawa KSAD ke tempat yang lebih tinggi dalam jabatan Panglima, untuk melakukan tugas besar itu.

Saya hanya mau titip saja sama Pak KSAD.

"Pak, awasi juga ustaz-ustaz dan pengajian di sekitar anggota dan istrinya. Mungkin saja, di sanalah awal mula masalah."

Puasa dulu, libur seruputnya.

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Baca juga:

Berita terkait
Pengakuan Dandim Kendari Suami Irma Nasution
Pengakuan Dandim Kendari Kolonel Kav Hendi Suhendi, suami Irma Nasution, setelah dicopot dari jabatan karena unggahan Facebook istri soal Wiranto.
Irma Nasution Istri Dandim Kendari dan Sumpah TNI
Irma Nasution istri Dandim Kendari memberikan pelajaran bahwa tidak bisa sembarangan bersikap ketika berstatus istri TNI, terikat sumpah prajurit.
Sosok Irma Nasution, LZ, dan FS Nyinyir Soal Wiranto
Tiga istri anggota TNI termasuk Irma Nasution membuat tulisan bernada nyinyir atas insiden penusukan yang dialami Wiranto.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.