Saya suka gaya kepemimpinan Jokowi ini. Tidak banyak drama, berani ambil risiko, kepala batu, powerfull, out of the box. Di sisi lain ia lembut kepada rakyat kecil, peduli, selalu memikirkan yang terbaik untuk masa depan bangsa dan berpatokan pada keinginan rakyat.
Jokowi bisa saja bermain aman dengan tidak memaksakan UU Cipta Kerja. "Biar saja Presiden selanjutnya yang mikirin, gua enggak mau didemo banyak orang." Tapi dia tidak begitu. Dia keras kepala, "Sekarang, atau kita tidak pernah berubah sama sekali!"
Jokowi merevolusi cara berpikir yang selama ini menjadi budaya yang membuat bangsa kita enggak maju-maju.
UU Cipta Kerja atau UU sapu jagat itu bisa disebut UU gila, merampas pundi-pundi mafia perizinan di seluruh Indonesia. Perizinan usaha itu bisnis ratusan miliar rupiah dan tidak terdeteksi pajak, yang dikontrol lewat peraturan daerah. Belum lagi LSM dan Ormas yang bermain di sana.
Pasti demo, gak mungkin ngga. Lha, periuk nasi para tikus didaerah dibakar ma Jokowi, gimana gak ngamuk ??
Dan gilanya dia lagi, DPR RI yang biasanya kontra, kali ini 80 persen setuju dan mendukung percepatan keluarnya UU. Jokowi berhasil memainkan tarik ulur dengan tepat sehingga semua ada di satu kapal. Yah, kalau ada yang menolak paling partai-partai cari muka yang diawal setuju, eh di akhir sok jadi pahlawan juga.
UU Cipta Kerja atau UU sapu jagat itu bisa disebut UU gila, merampas pundi-pundi mafia perizinan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Beda Cara Pembuatan Omnibus Law di Indonesia dan Negara Lain
Tapi dia sudah siap segalanya. Bahkan di masa pandemi ini, kita seharusnya inflasi, harga-harga meroket naik karena mainan mafia pangan. Tapi enggak tuh. Cabai tetap, beras terkontrol, gula harga masih sama.
Yang lebih gila, meski didemo besar-besaran, rupiah malah menguat. Para bohir yang pengin rupiah anjlok, malah kehabisan amunisi. Mereka menarik diri, "Daripada gua bablas, sudah simpen dulu saja untuk perang 2024."
Meski sempat dibilang lemah dan planga-plongo, tapi Jokowi membuktikan bahwa dia bisa bertangan besi kalau tujuannya baik. Dia enggak bergeming meski beberapa Gubernur bermuka dua dengan melempar masalah ke wajahnya.
Saya suka caranya. Dia adalah Presiden terunik yang kita punya. Entah kapan kita punya model seperti dia lagi. Ah, enggak usah dipikirkan. Kita nikmati saja apa yang terhidang sekarang ini.
Demo besar-besaran kemarin, malah membuat cinta pendukung Jokowi kembali lagi. Termasuk saya, yang entah kenapa malam ini jadi pengin angkat secangkir kopi.
Hormat, Pak Presiden. Saya harus akui Anda benar-benar brilian dalam merevolusi mental bangsa ini..
Percayalah, saya akan mengawalmu terus sampai periodemu berakhir. Itu kebanggaan.
Mau dibilang buzzeRp kek, saya jujur enggak peduli.
*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi