Demonstrasi Protes Kudeta di Myanmar dengan Aksi di Perahu

Warga etnis Intha di negara bagian Shan, Myanmar, protes unik terhadap junta militer dengan aksi protes perahu di Danau Inle.
Protes meluas di Myanmar (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Warga etnis Intha di negara bagian Shan, Myanmar, melakukan protes unik terhadap junta militer dengan aksi protes perahu di Danau Inle, salah satu tujuan wisata populer di negara itu. Robert Bociaga dan Nyaung Shwe menuliskannya untuk dw.com/id.

perahu1Protes meluas di Myanmar (Foto: dw.com/id)

Protes meluas di Myanmar. Protes terhadap kudeta militer di Myanmar 1 Februari lalu meluas ke luar kota Yangon. Pada 18 Februari, penduduk di sekitar Danau Inle, salah satu tujuan wisata populer di negara bagian Shan selatan, berdemonstrasi menentang junta militer dan menuntut pemulihan demokrasi.

perahu2Protes dari atas perahu (Foto: dw.com/id)

Protes dari atas perahu. Warga dari semua lapisan masyarakat berpartisipasi dalam aksi protes perahu. Mereka terlihat membawa megafon dan plakat-plakat, sambil melantunkan lagu-lagu revolusi.

perahu3Kudeta militer (Foto: dw.com/id)

Kudeta militer. Pihak militer awal Februari mengkudeta pemerintahan sipil dengan mengklaim terjadi penipuan yang luas dalam pemilihan umum November lalu, yang dimenangkan secara telak oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dari Aung San Suu Kyi, sekalipun militer ketika itu membuat partai politik untuk menang pemilu. Sejak kudeta, banyak anggota NLD dan pemerintahan sipil yang ditahan, termasuk Suu Kyi.

perahu4Pembangkangan sipil (Foto: dw.com/id)

Pembangkangan sipil. Sejak kudeta, puluhan ribu orang melakukan protes dan kampanye pembangkangan sipil. Pihak militer menanggapi dengan keras dengan gelombang penangkapan ancaman sanksi berat.

perahu5Aksi protes perahu dukung sanksi Barat terhadap pelaku kudeta (Foto: dw.com/id)

Aksi protes perahu dukung sanksi Barat terhadap pelaku kudeta. Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin kudeta dan menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi dan para tahanan politik lain. Pengunjuk rasa di Danau Inle menyambut baik sanksi tersebut dan mengatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk mengakhiri dominasi militer selamanya. Namun, mereka tidak mendukung rekonsiliasi dengan para jenderal, kebijakan yang diambil Suu Kyi selama ini.

perahu6Sistem demokrasi satu-satunya jalan melindungi minoritas (Foto: dw.com/id)

Sistem demokrasi satu-satunya jalan melindungi minoritas. Negara bagian Shan dihuni oleh warga etnis Intha, yang juga dikenal sebagai "orang danau". "Satu-satunya cara untuk melindungi tradisi minoritas adalah melalui sistem demokratis dan desentralisasi. Itulah mengapa kami membutuhkan demokrasi federal di Myanmar," kata Ko Su, seorang aktivis etnis Intha, kepada DW.

perahu7Sektor turisme di bawah pengawasan militer (Foto: dw.com/id)

Sektor turisme di bawah pengawasan militer. Suku Intha mengatakan, mereka belum dapat sepenuhnya memanfaatkan pariwisata karena sebagian besar hotel dan bisnis di daerah tersebut dimiliki oleh orang-orang yang memiliki koneksi dengan militer. Namun sebelum kudeta, penduduk setempat setidaknya bisa mendapatkan keuntungan dari industri pariwisata yang berkembang pesat. (hp/vlz)/dw.com/id. []

Berita terkait
Demonstrasi Tolak Kudeta di Myanmar Telan Korban Jiwa
Protes menentang kudeta militer di Myanmar kembali memakan korban, dua warga pengunjuk rasa tewas tertembak
Demonstrasi Myanmar Gelar Protes Kudeta di Kedubes Asing
Demonstran di Yangon, Myanmar, bawa protes mereka ke gedung kedutaan-kedutaan besar asing meminta tekanan internasional terhadap junta militer
Warga Myanmar Gelar Demonstrasi Protes Kudeta Lebih Berani
Tanpa mengindahkan kemungkinan penangkapan dan pembalasan dari penguasa militer baru Myanmar, pengunjuk rasa antikudeta kian berani