Pakpak Bharat - Ucapan orang gila yang disampaikan salah satu calon bupati saat kampanye menjadi sorotan Partai Demokrat. Ketua Badan Komunikasi Strategis DPC Demokrat Pakpak Bharat, Julwanri Munthe mengaku tidak seharusnya seorang cabup menyebut orang gila saat kampanye.
Ia mengatakan ucapan tersebut bisa menjadi tudingan atau menghakimi jika sumbernya tidak jelas.
Kalau tidak salah, lokasinya (kampanye) di Desa Aornakan, Kecamatan PGGS (Pergetteng-getteng Sengkut).
"Dalam kapasitas pribadi maupun sebagai calon bupati, tentu ini tidak tepat. Kecuali ada data nya, sumber nya jelas dan bisa dirinci. Kalau tidak, kan ya tudingan atau menghakimi jadinya, itu maka kami sangat menyayangkan ucapan tersebut," ujar Julwanri dalam siaran pers diterima Tagar Kamis, 12 November 2020.
Dikatakan Julwanri, pihaknya memperoleh informasi di media sosial, bahwa salah satu calon bupati menuding banyak orang gila di sekitaran lokasi kampanye dan menyarankan agar masyarakat banyak berdoa.
Baca juga:
- Posko Pemenangan Salah Satu Paslon di Pakpak Bharat Diserang
- Polisi Dituding Kriminalisasi Timses Cabup Pakpak Bharat
- Demokrat Pakpak Bharat Kritik Junimart soal Food Estate
Video tersebut banyak dibagikan netizen di salah satu grup facebook untuk Pilkada Pakpak Bharat maupun beranda pribadi.
Menurut alumni ilmu Politik Universita Sumatera Utara (USU) tersebut, wajar jika masyarakat geram dan tidak terima tudingan itu. Bahkan netizen marah karena masyarakat di sekitar lokasi kampanye merasa tidak ada persoalan sebelumnya, termasuk soal perilaku menyimpang, tidak waras atau soal beribadah maupun berdoa.
"Kalau tidak salah, lokasinya (kampanye) di Desa Aornakan, Kecamatan PGGS (Pergetteng-getteng Sengkut). Beberapa kali kita ke sana, ya baik-baik saja. Tempat ibadah juga selalu ramai dan tidak ada masalah lah intinya, aman dan tenteram," tutur Julwanri.
"Jadi bisa saja memang beliau terpeleset lidah karena memang di video kita melihat ada reaksi dari seorang wanita disampingnya, yang kalau tidak salah adalah istri beliau seperti menepuk pundak, mungkin untuk mengingatkan. Walaupun itu asumsi kami, bisa saja tidak, atau gerakan biasa," kata Julwanri.
Meski demikian, Julwanri menyebut pihaknya tetap mengajak masyarakat untuk memaafkan dan mendoakan agar calon bupati dimaksud lebih arif pada masa mendatang.
"Jadi tetap dari kami partai Demokrat, mengajak masyarakat untuk terlebih dahulu memaafkan. Sekaligus mendoakan agar dikemudian hari beliau lebih arif dan tidak lagi menghakimi siapa pun, di manapun, tetapi berdasarkan data dan fakta," ujarnya.
Terkait tanggapan Partai Demokrat atas ucapan dalam video itu, calon bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor coba dikonfirmasi, tidak berhasil. Pesan yang dilayangkan melalui WhatsApp-nya, belum dibalas.[]