Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk tidak terbawa perasaan (Baper) terhadap tindakan Ketua Umum (Ketum) Projo Budi Arie Setiadi.
"Beberapa hari belakangan ini Partai Demokrat Agus sedang disibukkan mengurusi karikatur yang diunggah oleh Ketum Projo Budi Arie Setiadi. Secara keroyokan Pengurus DPD Partai Demokrat AHY berlomba-lomba melaporkan Budi Arie Setiadi ke polisi," ujar Fernando dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Senin, 2 Agustus 2021.
Ia mengatakan, ini adalah akibatnya jika pejabat belum cukup umur atau belum akil balig dalam memimpin sehinga sebuah seni karikatur pun sudah terbawa perasaan.
Karikatur yang diunggah oleh oleh Budi Arie Setiadi bukanlah ditujukan terhadap Partai Demokrat karena saya cari dengan teliti kata-kata Partai tidak ada sehingga sangat sarat makna.
"Itulah kalau memikul pemimpin yang belum akil baligh secara politik, sehingga karikatur yang sangat bias maknanya sudah langsung baper," ucapnya.
Fernando juga mengatakan dalam karikatur Budi tersebut tidak ada tulisan sebuah partai, sehingga makna yang tersirat dalam karikatur tersebut sangatlah sarat.
"Karikatur yang diunggah oleh oleh Budi Arie Setiadi bukanlah ditujukan terhadap Partai Demokrat karena saya cari dengan teliti kata-kata Partai tidak ada sehingga sangat sarat makna," ujarnya.
"Saya coba memaknai karikatur yang diunggah oleh Ketum Projo tersebut. Berdasarkan pemahaman saya, gambar orang menggambarkan orang-orang yang haus kekuasaan," katanya.
Mereka memakai tameng, lanjut Fenando sebagai penganut atau pengikut paham demokrasi atau bisa disebut Demokrat. Karikatur tersebut, kata Fernando tidak ada mencantumkan simbol dari partai tertentu.
"Berdasarkan kamus bahasa Indonesia yang saya baca, karikatur tersebut juga tidak ada mencantumkan simbol dari partai tertentu. Sehingga sangat salah besar kalau para petinggi Demokrat AHY langsung baper," ujarnya.
Ia juga mengatakan untuk segera mencabut laporan tersebut, daripada nantinya makin malu karena tidak dapat diproses oleh pihak kepolisian.
"Sebaiknya, segera cabut laporannya daripada semakin malu karena tidak dapat diproses oleh pihak kepolisian karena tidak ada unsur yang terpenuhi melanggar Undang-Undang," ujar Fenando.
Sebelumnya, Budi Arie Setiadi memposting karikatur di akun media sosialnya yang menggambarkan lima jari. Di pangkal jari tertulis "DE-MO-K-RA-T" kemudian di tiap jarinya terdapat boneka yang saling berkelahi. []