Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat KLB Deli Serdang, Muhammad Rahmad, mengatakan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sesungguhnya gila kekuasaan dengan menanipulasi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Bagi Rahmad, tindakan itu sangatlah menyedihkan dan memalukan.
"DPP Partai Demokrat KLB Deli Serdang tidak gila kekuasaan, tidak memalukan dan tidak menyedihkan. Justru kubu AHY sesungguhnya yang gila kekuasaan, yang memalukan dan menyedihkan. Memanipulasi AD ART diluar kongres, dan memanipulasi pendiri Partai Demokrat kemudian mendaftarkannya ke Kemenkumham adalah perbuatan gila kekuasaan, memalukan dan menyedihkan yang dilakukan kubu AHY," kata Muhammad Rahmad dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Senin, 28 Juni 2021.
Tidak heran jika Partai Demokrat ini semakin ditinggalkan rakyat. Partai Demokrat terjun bebas ketika dipimpin SBY dan AHY karena bisikan orang orang yang kehilangan kecerdasan dan kesantunan.
Rahmad menjelaskan bahwa kubu AHY dianggap telah mengkhianati slogan Partai Demokrat yang selalu didengung-dengungkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika Partai Demokrat berkuasa dan mendapatkan amanah rakyat, yaitu Bersih-Cerdas-Santun.
"DPP Partai Demokrat kubu AHY telah dikuasai oleh orang orang tidak mengerti cara mentaati hukum, yang tidak mengerti etika kesantunan berbicara, dan arogansi kekuasaan," ujarnya.
"Tidak heran jika Partai Demokrat ini semakin ditinggalkan rakyat. Partai Demokrat terjun bebas ketika dipimpin SBY dan AHY karena bisikan orang orang yang kehilangan kecerdasan dan kesantunan," katanya.
Tak hanya itu, Rahmad menambahkan, dari perolehan 148 kursi DPR RI tahun 2009, Partai Demkrat turun menjadi 61 kursi tahun 2014, dan turun lagi jadi 51 kursi tahun 2019. Ini, kata dia, adalah capaian terendah Partai Demokrat sepanjang sejarah.
"Awal pertama kali Demokrat ikut pemilu tahun 2004 saja, memperoleh 57 kursi DPR RI. Bahkan di propinsi pusat Ibukota pun, AHY tak dapat dukungan penuh rakyat DKI untuk jadi Gubernur walaupun SBY telah turun full team. Orang orang yang kehilangan kecerdasan dan kesantunan inilah yang merusak SBY, AHY dan Partai Demokrat," katanya. []