Demokrat Bukan Partai Keluarga Agus Harimurti Yudhoyono

Demokrat bukan partai keluarga Susilo Bambang Yudhoyono atau Agus Harimurti Yudhoyono, para kader yang dipecat melakukan perlawanan, mendesak KLB.
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. (Foto: Tagar/Instagram @agusyudhoyono)

Jakarta - Demokrat bukan partai keluarga Susilo Bambang Yudhoyono atau Agus Harimurti Yudhoyono, karena itu kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia jangan takut untuk menghadiri Kongres Luar Biasa Partai Demokrat untuk mencari pemimpin terbaik, menggantikan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, demi menyelamatkan masa depan Partai Demorkat.

Hal tersebut disampaikan Max Sopacua, mantan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Selasa, 2 Maret 2021.

"Saya ingin menyampaikan harapan, semangat pada dewan pimpinan cabang di seluruh Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke. Mari bersama-sama hadir di KLB kalau Anda berniat meluruskan jalan Partai Demokrat ini sesuai dengan apa yang kita cetuskan pada awal," ujar Max Sopacua.

Max menekankan Demokrat buka partai keluarga. "Demokrat adalah partai terbuka, partai milik rakyat dan semua, bukan partai milik keluarga."

Sebelumnya, dikabarkan Partai Demokrat akan menggelar kongres luar biasa atau KLB dalam bulan Maret ini. Kongres luar biasa ini diinisiasi beberapa pendiri Partai Demokrat. Kongres ini untuk mencari pengganti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Boleh orang mengatakan KLB abal-abal, Pak Syarief Hasan dan lain-lain mengatakan KLB ini abal-abal dari kelompok sana, enggak apa-apa, nanti kenyataannya akan terlihat," ujar Max.

Demokrat adalah partai terbuka, partai milik rakyat dan semua, bukan partai milik keluarga.

Karena walau bagaimana juga, lanjut Max, "Kita tidak akan berjuang percuma. Kita tidak akan mengkhianati harapan dari sebagian besar masyarakat di daerah. Teristimewa pemegang-pemegang suara DPC daerah di seluruh Indonesia, terhadap KLB ini."

Max menegaskan kongres luar biasa adalah forum tertinggi untuk mengatasi semua persoalan. "Contoh ada gejala yang terjadi akhir-akhir ini, pemecatan tujuh anggota kami. Tujuh kader Partai Demokrat yang disebut sebagai orang yang terlibat dalam kudeta, pengkhianat dan lain-lain sebagainya. Dengan KLB pemecatan itu akan dianulir dan kembali kepada keadaan semula."

Ia meminta kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia untuk berani menghadiri kongres luar biasa ini. "Jangan pernah Anda takut, Anda tidak akan bisa dipecat. Kalaupun dipecat, dengan adanya KLB status Anda sebagai Ketua DPC akan dikembalikan. Itu kami janjikan dengan adanya KLB nantinya."

Sebelumnya, Darmizal seorang kader Partai Demokrat yang dipecat, tidak terima dipecat, akan melakukan perlawanan hukum kepada Partai Demokrat. Perlawanan hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara.

Darmizal adalah mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Ia mengatakan pemecatan terhadap dirinya dan enam kader lain karena mereka mengajukan diadakan kongres luar biasa. 

"Semua yang dipecat pasti melakukan perlawanan hukum, pasti akan kami lakukan di Pengadilan Tata Usaha Negara, pasti kami lakukan secepatnya," kata Darmizal.

Darmizal menyebut apa yang ia tempuh itu akan menjadi pembelajaran di kemudian hari. "Jika ada yang dipecat, jika ada yang diberhentikan, merasa keberatan, tidak nyaman atas itu, ada jalurnya, jalur terbaik adalah Pengadilan Tata Usaha Negara." []

Berita terkait
AHY Disuruh Turun dari Kursi Ketua Umum Partai Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disuruh mengundurkan diri, turun dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Ujung isu kudeta partai berlambang Mercy.
SBY Pengkudeta Partai Demokrat Sesungguhnya, Kata Jhoni Allen
Jhoni Allen Marbun mantan kader Partai Demokrat memberikan kesaksian bahwa pengkudeta Partai Demokrat sesungguhnya adalah Susilo Bambang Yudhoyono.
Ini 99 Nama Pendiri Partai Demokrat, Tak Ada Nama SBY
Jhoni Allen Marbun ungkap 99 pendiri Partai Demokrat. Tidak ada nama Susilo Bambang Yudhoyono di sana.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.