Delapan Warga Sulawesi Selatan Jadi Korban Bencana di Papua

Banjir bandang dan longsor terjadi di Distrik Sentani, Jayapura Papua menelan banyak korban jiwa.
Ilustrasi banjir sentani. (Foto: Istimewa)

Makassar, (Tagar 19/3/2019) - Banjir bandang dan longsor terjadi di Distrik Sentani, Jayapura Papua menelan banyak korban jiwa. Dari puluhan orang yang dinyatakan meninggal dunia, beberapa di antaranya terdapat warga asal Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Saya sampai hari ini baru mendapat laporan delapan warga Sulsel meninggal. Masih ada dua yang sementara dicari," ungkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Rumah Jabatannya, Jalan Jendral Sudirman, Makassar, Selasa (19/3).

Bencana tersebut terjadi sejak Sabtu (16/3) malam. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kemarin, Senin, 18 Maret 2019, pukul 15.00, tercatat 79 jiwa meninggal dunia dan 43 orang belum ditemukan. Serta sebanyak 4.728 orang mengungsi.

Untuk membantu pencarian korban yang masih belum ditemukan, Nurdin mengatakan, akan mengirimkan tim bantuan ke Sentani, nantinya tim tersebut akan bekerja sama dengan pemerintah setempat

"Tim yang dikirim SAR, BPBD, mungkin juga tim medis. Pengiriman bantuan juga, tidak mungkin kita datang kosong," katanya.

Lebih lanjut, Nurdin mengaku masih berkoordinasi dengan pemerintah di Sentani untuk memantau perkembangan jumlah korban dan juga kondisi terakhir. 

"Ini kami lagi memantau, kita tunggu saja data terakhir," terangnya.

Atas nama Pemprov Sulsel, Nurdin Abdullah menyampaikan rasa duka cita mendalam atas korban. Terkhusus korban dari masyarakat Sulawesi Selatan

"Tentu kita menyampaikan belasungkawa yang dalam dan atas meninggalnya masyarakat kita yang ada di Papua, Sentani sana," pungkas Nurdin. []

Berita terkait
0
DPR RI Ingatkan Pemerintah Berhati-Hati Cabut Kebijakan DMO
Anggota Komisi VII Mulyanto meminta pemerintah untuk tidak mencabut kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) untuk komoditas CPO.