Defisit Jepang Capai Rekor dalam 8 Tahun Terakhir

Pemerintah Jepang mengatakan negara tersebut mengalami defisit perdagangan 2,2 triliun yen (19 miliar dolar AS) pada bulan lalu
Warga Jepang di Tokyo pakai payung berjalan di penyeberangan saat Topan Mindulle bergerak di lepas pantai Jepang, 1 Oktober 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Kiichiro Sato)

Jakarta – Pemerintah Jepang, 17 Februari 2022, mengatakan negara tersebut mengalami defisit perdagangan 2,2 triliun yen (19 miliar dolar AS) pada bulan lalu. Angka itu merupakan angka tertinggi selama delapan tahun didorong oleh melonjakknya biaya impor energi.

Kementerian Keuangan mengatakan ekspor naik tipis 9,6% pada Januari 2022 dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Impor melonjak 39,6%, mengakibatkan defisit perdagangan enam bulan berturut-turut.

Jumlah tersebut merupakan yang terbesar sejak Januari 2014, ketika defisit perdagangan mencapai hampir 2,8 triliun yen.

uang kertas yen dan dolar asUang kertas 10.000 yen Jepang di sebelah uang kertas 100 dolar AS di Interbank Inc. di Tokyo (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Yuriko Nakao)

Koya Miyamae, ekonom senior di SMBC Nikko Securities, mengatakan defisit perdagangan cenderung meningkat pada Januari karena liburan Tahun Baru, yang mendorong ekspor turun. “Tapi bahkan dengan mempertimbangkan itu, defisitnya sangat besar,” katanya.

Kantor Berita Associated Press (AP) melaporkan kebutuhan minyak mentah dan gas negara Matahari Terbit itu sebagian besar dipenuhi oleh impor. Harga komoditas melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir pada baru-baru ini, menambah kekhawatiran global tentang inflasi. Ketegangan di Ukraina di tengah kekhawatiran tentang invasi Rusia telah mendorong harga ke angka yang lebih tinggi.

Koya Miyamae, ekonom senior di SMBC Nikko Securities, mengatakan defisit perdagangan cenderung meningkat pada Januari karena liburan Tahun Baru, yang mendorong ekspor turun. “Tapi bahkan dengan mempertimbangkan itu, defisitnya sangat besar,” katanya.

AP melaporkan kebutuhan minyak mentah dan gas negara Matahari Terbit itu sebagian besar dipenuhi oleh impor. Harga komoditas melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir pada baru-baru ini, menambah kekhawatiran global tentang inflasi. Ketegangan di Ukraina di tengah kekhawatiran tentang invasi Rusia telah mendorong harga ke angka yang lebih tinggi.

Sementara itu, mata uang Jepang, yen, melemah terhadap dolar AS karena Bank Sentral AS bersiap untuk menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mendorong dolar lebih tinggi terhadap mata uang lain karena mereka menciptakan lebih banyak permintaan untuk investasi dalam mata uang dolar.

Ekspor tidak meningkat secepat impor karena manufaktur elektronik dan otomotif telah melambat menyusul adanya kekurangan cip komputer akibat gangguan terkait pandemi di beberapa negara (ah/rs)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Persyaratan TKI Hendak Bekerja di Jepang

Jepang Kirim Kapal Perang ke Timur Tengah

Pandemi Covid-19 Bikin Swedia Defisit Sperma

Resep Membuat Gyudon Makanan Khas Jepang

Berita terkait
Jepang Akan Buang Air Pembangkit Nuklir Fukushima ke Laut
IAEA evaluasi rencana Jepang untuk mulai membuang lebih dari satu juta ton air radioaktif yang telah diolah ke laut
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.