Maros - Bendungan Leko Pancing yang terletak di Desa Pucak, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sudah sepekan terakhir megalami kekurangan debit air.
"Kekeringan ini membuat produksi air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar mengalami penurun hingga 70 persen," kata petugas pintu air Bendungan Leko Pancing, Makmur, Rabu 3 Juli 2019.
Menurutnya, dalam kondisi normal, debit air di bendungan sekitar 1-2 meter dari atas pembatas bendungan. Namun saat ini, debit air sudah berada 1,5 meter dari batas normal.
Sudah sebulan terus berkurang. Bendungan ini digunakan PDAM Maros sama Makassar juga. Kondisinya sekarang sudah minus 10 karena normalnya itu 1 sampai 2 meter di atas mercu. Ini bisa tambah parah kalau tidak turun hujan.
Makmur menambahkan, untuk ketinggian normal debit air di Bendungan Leko Pancing sekitar 1 meter atau 50 centimeter diatas mercu. Diperkirakan kondisi kemarau panjang ini akan terus terjadi sampai memasuki musim penghujan di bulan Oktober.
Sementara itu kondisi kekeringan di Bendungan Leko Pancing ini juga dimanfaatkan sebagian penambang pasir untuk menyedot pasir bendungan yang mulai mengalami kekeringan. Kekeringan ini juga dimanfaatkan sebagian warga untuk mencari ikan di air bendungan yang dangkal.
Diketahui, Bendungan Leko Pancing yang merupakan milik Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar mempunyai 32 pintu air. Selain untuk PDAM, debit air di bendungan Leko Pancing juga dimanfaatkan warga sekitar untuk irigasi pertanian.
"Kalau kondisinya begini, sudah tidak bisa lagi untuk irigasi. Karena untuk kebutuhan PDAM saja sudah tidak bisa terpenuhi. Apalagi, kemarau ini diperkirakan panjang, bisa mengering. Kami imbau warga lebih hemat pakai air," jelas Makmur. []
Artikel lainnya:
