Makassar, (Tagar 31/3/2019) - Wakil Presiden Jusuf Kalla membandingkan debat capres 2009 dengan debat capres 2019. Menurutnya debat capres sekarang ini terlalu formal, terlalu diatur.
"Waktu tahun 2009, moderator itu dari kalangan rektor. Jadi dia bisa mengimprovisasi. Sedangkan debat kali ini moderatornya tidak berimprovisasi," kata Jusuf Kalla usai menonton debat capres keempat, Sabtu malam (30/3) di Makassar.
"Debat kali ini tidak seperti dulu, tidak fleksibel. Pokoknya apa yang ditulis itu yang dibaca moderator. Jadi debatnya agak sulit mendapatkan dampak dari debat, karena terlalu formal. Debatnya terlalu diatur," kata JK lagi.
Secara keseluruhan menurut JK, debat capres keempat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, aturannya terlalu banyak, iklannya juga sangat banyak, tidak fleksibel, terlalu formal.
Bukan hanya aturan yang terlalu banyak, namun JK juga menilai iklan saat jeda juga sangat banyak.
"Semua debat itu aturannya terlalu banyak. Iklannya juga banyak, bahkan iklannya sendiri saja sudah mengambil waktu sejam. Lama menunggunya," katanya.
Akibat banyaknya peraturan dan banyaknya iklan, kata JK, kedua Capres kurang leluasa menjelaskan programnya.
Debat capres keempat mempertemukan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo akrab disapa Jokowi dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, mengusung tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional.
Debat keempat berlangsung Sabtu malam (30/3) pukul 20.00 WIB di Hotel Shangri La Jakarta Pusat. Debat Capres merupakan rangkaian proses Pilpres 2019 diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). []
Baca juga:
- Denny Siregar: Saya Tidak Ingin Punya Presiden Pemarah
- Dengan Suara Tinggi Prabowo Berkata: Kenapa Kalian Ketawa? Jangan Ketawa
- Prabowo: Saya Dituduh Dukung Khilafah, Jokowi: Saya Dituduh PKI
- TKN ke BPN: Prabowo Jadi Guru Bahasa Inggris Saja
- Foto: Saat Jokowi Gulung Lengan Baju