Jakarta - Sudah menjadi hal awam bahwasanya investasi saham memberikan return atau keuntungan yang lebih besar daripada instrumen lain. Hal tersebut juga yang membuat kini investasi di bidang saham menjadi berkembang saat ini.
Namun sebelum memulai investasi saham, ada baiknya sebagai orang yang bijak, kamu harus mengetahui jenis-jenis saham agar tidak mengalami kerugian.
Jenis-jenis saham pun terbagi menjadi beberapa bagian, seperti berdasarkan kinerja perdagangannya.
1. Blue Chip Stocks
Jenis saham ini merupakan incaran banyak investor, meskipun harganya mahal, namun keuntungan yang di dapat juga besar. Tak hanya itu, saham Blue Chip biasanya sering membagikan dividen rutin kepada para pemegang sahamnya.
Perusahaan dengan saham blue chip pun fluktuasinya cenderung tidak tajam karena kondisi fundamental perusahaan yang sangat baik.
2. Income Stocks
Saham jenis income stocks ini mempunyai keunggulan membagikan dividen lebih tinggi dari rata-rata tahun sebelumnya. Namun saham jenis intensitas pembagian dividennya tidak terlalu sering, sehingga kurang cocok untuk investor pemula.
3. Growth Stocks
Growth Stocks merupakan saham dengan pemasukan perusahaan yang selalu tumbuh tinggi, meskipun perusahaan tersebut tidak selalu dari perusahaan petinggi di industri tersebut.
Saham jenis ini terbagi menjadi dua yaitu Well-Known dan Lesser-Known. Well-known sendiri adalah saham growth stock yang berasal dari perusahaan petinggi suatu industri. Sebaliknya, Lesser-Known merupakan saham growth-stock dari perusahaan kurang populer.
4. Speculative Stocks
Jenis saham ini cocok bagi investor yang memiliki profil high risk. Pasalnya speculative stocks sendiri berpotensi menghasilkan laba yang besar di masa yang akan datang. Namun tidak memberikan laba secara konsisten.
5. Counter Cylical Stocks
Buat kamu yang ingin mencari aman, saham ini cocok untukmu. Pasalnya saham jenis ini tidak akan terpengaruh kondisi ekonomi meskipun sedang tidak stabil atau krisis. Jadi walaupun terjadinya krisis ekonomi, saham ini mampu memberikan emiten yang cukup tinggi.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Mau Investasi Saham Halal? Kenali Dulu Perbedaannya
- Investor Harus Tahu, Ini Asal Muasal Istilah Saham Blue Chip
- Tips Menjual dan Membeli Saham Yang Tepat
- Mengenal Saham Blue Chip Indeks LQ45 yang Ada di BEI