Daya Tarik Investasi Jawa Barat dan Gelaran WJIS 2021

West Java Investment Summit (WJIS) 2021 di Bandung ini menjadi tahun ke-3 yang berhasil mendorong Jawa Barat menjadi juara nasional.
Gelaran acara West Java Investment Summit (WJIS) 2021 di Bandung. (Foto: Tagar/Alwin)

Jakarta – Jawa Barat masih menjadi salah satu provinsi yang memiliki daya tarik investasi yang tinggi bagi investor dalam dan luar negeri. Dimana fasilitas infrastruktur yang baik hingga layanan internal yang memuaskan menjadi pendorong keunggulan investasi di Jawa Barat.

Selain itu, gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2021 di Bandung ini menjadi tahun ke-3 dari gelaran tersebut dan kemudian berhasil mendorong West Java atau Jawa Barat ini menjadi juara Nasional untuk mengumpulkan nilai investasi, baik Foreign Direct Investment (FDI) maupun Domestic Direct Investment (DDI).

Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut Jawa Barat sebagai provinsi yang paling dilirik oleh Investor dari dalam negeri dan luar negeri.

Dalam gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2021, Bahlil mengatakan bahwa kontribusi investasi di Jawa Barat mencapai 72,5 triliun rupiah. Angkat ini relatif lebih besar dibandingkan nilai investasi yang tercatat provinsi lain diluar Jawa.


Jadi ekosistem mobil listrik itu paling kuat di jawa barat dari baterai mobil listriknya sampai si mobilnya sendiri yang akan keluar dari pabrik dan buy pertamanya itu bulan April tahun 2022.


Kemudian ada sejumlah faktor daya tarik lain bagi investasi Jawa Barat ialah infrastruktur yang baik dan dukungan pelayanan internal bagi calon investor. Selain itu, tingkat produktifitas dari tenaga kerja yang ada di Jawa Barat juga menjadi faktor lainnya.

Dan juga terdapat alasan kenapa investor lebih memilih berinvestasi di kawasan Jawa Barat. Berikut alasannya. Pertama, dari sumber daya manusia (SDM) melihat pada skillnya. Dan upah tenaga kerja yang dikatakan sangat-sangat kompetitif dengan daerah-daerah lainnya.

Kedua, kecepatan pemulihan ekonomi. Dimana dikatakan kecepatan pemulihan untuk wilayah Jawa sendiri ini ada di 14 % untuk tahun 2021.

Ketiga, angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang berada di 4 %. Sedangkan untuk wilayah Indonesia sendiri berada di kisaran 6,8% (lebih kecil dari pada angka nasional ini lebih bagus).

Artinya 1 % dari pada pertumbuhan wilayah tersebut dapat di dorong dengan investasi hanya senilai 4 % saja.

Inilah kemudian yang menjadi faktor-faktor pendorong dari wilayah Jawa Barat. Dan menjadi salah satu pendorong bagi para investor-investor untuk tetap berinvestasi di wilayah Jawa Barat.

Gelaran WJIS 2021 ini merupakan kolaborasi dan sinergi antara Bank Indonesia (BI) dengan Pemprov Jawa Barat yang memiliki target potensi investasi hingga 717 triliun rupiah yang berasal dari 7 sektor investasi unggulan diantaranya ada destinasi investasi di Asean, ketahanan pangan, investasi kesehatan, manufaktur 4.0, digital green economy, hingga pariwisata.

Dari sejumlah ini sudah ada 41 triliun rupiah yang sudah di teken dan menariknya juga termasuk penandatanganan MoU Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan Pemda mencapai investor 6,5 triliun rupiah.

Dalam acara WJIS 2021 lebih dari 1000 investor yang hadir. Memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya kalau WJIS 2021 ini memberikan atau mengusung sejumlah proyek yang sudah siap atau ready to over.

Salah satunya adalah kawasan jawa barat bagian selatan yang digadang-gadang akan menjadi salah satu destinasi investasi juga bagi Jawa Barat. Yaitu kawasan Rebana dan kawasan jawa barat bagian selatan.

Diharapkan dengan kedua dari kawasan unggulan Jawa Barat ini bisa mendongkrak investasi dari Jawa Barat sehingga bisa memulihkan lagi perekonomian jawa barat yang terpuruk akibat covid-19.

Terdapat pula ada sejumlah investor kakap yang dikatakan sudah siap untuk berinvestasi di Jawa Barat selain dari Hyundai ada juga dari LG yang sudah memiliki investas senilai 20 triliun rupiah dan targetnya nanti pada bulan April 2022 mendatang. Kawasan ini akan menjadi pengembangan baterai listrik akan diusung atau diluncurkan mobil listrik.

Selain dari LG yang menjadi investor kakap juga memang ada sejumlah investor lain dari Tiongkok, Jerman, dan juga Jepang Dimana yang ini merupakan semuanya investor yang masih tengah menjajaki investasi khusus di Green Economy.

“Sekitar dua puluhan triliun sudah dihadirkan oleh LG untuk mengembangkan baterai. Jadi ekosistem mobil listrik itu paling kuat di jawa barat. Dari baterai mobil listriknya sampai si mobilnya sendiri yang akan keluar dari pabrik dan buy pertamanya itu bulan April tahun 2022. Dan datang lagi pabrikan-pabrikan lain sekarang, dari tiongkok juga sedang persiapan, merek-merek dari jepang, dari jerman, dan seterusnya. Jadi, diluar Hyundai kami sangat bangga manufakturin green economy berbentuk EV itu sedang ngantri,” ucap Ridwan Kamil dalam gelaran WJIS di kana YouTube CNBC Indonesia, Kamis, 21 Oktober 2021.

Dan salah satunya dalam agenda penting menarik pada gelaran WJIS 2021 ini adalah ada penyerahan secara simbolis terkait dengan Perpres Nomor 87 Tahun 2021 terkait dengan percepatan dari kawasan Rebana dan Jawa Barat bagian selatan. Penyerahan ini dilakukan dari Pemerintah pusat ke Gubernur Jawa Barat.

(Alwin Widiyantoro)

Berita terkait
5 Tips Investasi Properti untuk Pemula
Investasi properti yang banyak digemari ialah perumahan, karena dianggap lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Jenis-jenis Investasi untuk Kamu yang Bergaji UMR
Investasi adalah jawaban dari hal tersebut. Namun karena terhalang dengan uang, banyak dari orang yang mengurungkan niatnya melakukan investasi.
4 Langkah Sebelum Mulai Berinvestasi
Memilih investasi terbaik tergantung pada apakah untuk jangka pendek, berencana selama beberapa tahun, atau jangka panjang.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.