Daya Tahan Tubuh Orang Aceh Kuat di Tengah Corona

Masyarakat di Aceh saat ini masih terbebas dari penularan virus corona. yang terkena virus mereka yang baru saja pulang dari luar daerah.
Salah satu petugas medis mengenakan jas hujan plastik sebagai langkah agar tidak terjadi kontak langsung dengan pasien, Banda Aceh, Aceh, Selasa, 14 April 2020. (Foto: Tagar/Ahmad Mufti)

Banda Aceh - Pemerhati Sejarah dan Budaya Aceh, Tarmizi Abdul Hamid mengatakan, rempah-rempah yang dimiliki di Aceh dipercaya mampu meningkatkan imun atau daya tahan tubuh.

Karena itu, masyarakat di Aceh saat ini masih terbebas dari penularan virus corona atau Covid-19. Sejumlah warga Bumi Serambi Mekkah yang terkena virus tersebut adalah mereka yang baru saja pulang dari luar daerah.

“Makanya dalam menghadapi virus-virus ini orang Aceh sendiri kuat imunnya, kenapa kuat? Dia makan mi, bumbu yang diracik itu adalah bumbu alam, kita punya bumbu khusus yang diracik dibuat sendiri,” kata Cek Midi, sapaan akrab Tarmizi Abdul Hamid saat ditemui Tagar, belum lama ini.

Sedangkan daerah lain di Indonesia, kata Cek Midi, penyebaran virus corona terus meningkat dari hari ke hari. Selain karena tidak mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, juga karena imun tubuh mereka lemah.

“Mereka (luar Aceh) tidak punya bumbu seperti kita, tidak punya racikan seperti kita, kita punya bumbu khusus yang diracik dibuat sendiri. Orang (luar Aceh) memakai bumbu-bumbu yang banyak mengandung hal-hal yang bisa merusak kesehatan manusia,” tutur Cek Midi.

Makanya dalam menghadapi virus-virus ini orang Aceh sendiri kuat imunnya, kenapa kuat? Dia makan mi, bumbu yang diracik itu adalah bumbu alam.

Menurutnya, dalam tajul muluk peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam, hal-hal seperti itu sudah diatur semua. Tajul muluk ini ditulis oleh Raja Aceh pada masa lalu, berdasarkan kenyataan yang mereka alami saat menghadapi penyakit.

“Karena, tajul muluk itu adalah arahan dari raja-raja, baik obat, dan segala kebencanaan di Aceh, itu sudah diatur,” kata Cek Midi.

Ia menjelaskan, prosedur protokol kesehatan yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah dipraktikkan oleh orang Aceh pada masa dulu, seperti mencuci tangan dan kaki sebelum masuk rumah, berwudu sebelum tidur dan lain sebagainya.

“Orang Aceh sudah ditradisi dari dulu hidup dengan bersih, sesuai dengan prosedur kesehatan yang selama ini dikeluarkan protokoler Covid-19. Ini sudah dilakukan oleh orang Aceh 4 abad yang lalu,” ujar Cek Midi.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Aceh Menunggu Swab ke 3

Meski demikian, pada masa sekarang ini sebagai ulil amri, masyarakat Aceh juga harus patuh pada imbauan-imbauan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan selalu mencuci tangan dengan sabun.

“Artinya kita harus mematuhi juga arahan dan imbauan pemerintah sebagai ulil amri, harus patuh pada ulama jika sudah diserukan,” ujarnya. []

Berita terkait
Mengintip Proses Pembuatan Lemang Ramadan Khas Aceh
Lemang adalah salah satu kuliner khas Aceh saat bulan Ramadan. Kuliner ini terbuat dari beras ketan atau ubi.
Akibat Corona Pemerintah Aceh Waspada Krisis Pangan
Plt Gubernur Aceh meminta untuk mewaspadai bencana alam, seperti banjir, longsor yang akan berpengaruh pada inflasi.
Pasien Positif Corona di Aceh Menunggu Swab ke 3
Pasien positif corona dari Kabupaten Gayo Lues, Aceh yang merupakan santri klaster Magetan tinggal menunggu hasil uji sampel swab ke tiga.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.