Padang - Konflik Iran kontra Amerika Serikat yang kian memanas, membawa keprihatinan tersendiri bagi Indonesia. Terutama terkait nasib Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Iran.
Kami juga tidak punya data jumlah perantau Minang yang ada di Iran dan AS.
Hingga kini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengaku belum mengetahui informasi keberadaan para perantau Minang yang ada di dua negara tersebut.
Kepala Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Pemprov Sumbar, Luhur Bidianda, mengatakan konflik dua negara tentunya akan berdampak pada banyak hal. Terutama masalah keamanan masyarakat, khususnya perantau Minang yang ada di negara itu.
"Kami belum dapat kabar dan perkembangan perantau kita yang ada di dua negara yang berseteru itu," katanya, Jumat 10 Januari 2020.
Budi mengaku tidak memiliki akses untuk mengetahui perantau Minang di sana. Saat ini, pihaknya masih menunggu informasi dari Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) yang bersentuhan langsung dengan WNI di dua negara tersebut.
"Kami juga tidak punya data jumlah perantau Minang yang ada di Iran dan AS," katanya.
Menurutnya, jika telah mendapatkan informasi valid dari Kemenlu, Pemprov Sumbar akan segera menjajaki kondisi perantau Minang di Amerika atau pun Iran.
Sementara itu, salah seorang perantau Minang di Amerika Serikat, Aswita, mengaku dirinya dan keluarga dalam keadaan sehat. Menurutnya, kondisinya di kawasan kediamannya tidak begitu kontras.
"Alhamdulillaah, tak begitu signifikan karna Amerika masih terlalu kuat bagi Iran. Iran sendiri maupun beberapa negara lain setting up froxy," katanya melalui pesan WhatsApp.
Informasi senada juga disampaikan Tarmizi, seorang perantau Minang di Amerika Serikat. Menurutnya, sejauh ini kondisi di AS masih terbilang aman bagi masyarakat.
"Disini tv tidak terlalu hangat beritanya. Alhamdullah kita aman saja," katanya. []