Dapur Balita Mulai Menggeliat di Kota Yogyakarta

Meski masih pagebluk, program Dapur Balita di Kota Yogyakarta mulai aktif. Ini menjadi daya ungkit kegiatan Posyandu yang mayoritas belum pulih.
Ilustrasi makanan bergizi. (Foto: Pixabay)

Yogyakarta - Sebanyak 80 persen dari jumlah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kota Yogyakarta belum pulih kegiatannya sejak pandemi merebak pada akhir Maret 2020 lalu. Dari total 623 Posyandu yang berbasis Rukun Warga (RW), baru ada 20 persen yang sudah kembali aktif.

"Masih belum pulih seluruhnya, bahkan hanya 20 persen Posyandu di Kota Yogyakarta yang baru bisa aktif," tutur Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta Edy Muhammad saat dikonfirmasi, Minggu, 27 September 2020.

Edy mengatakan, Posyandu yang sudah aktif berkegiatan lebih banyak pada kegiatan dapur balita. Saat ini dapur balita sudah mencakup 65 RW di 30 kelurahan dan 14 kecamatan. Setiap dua pekan sekali, dapur balita yang diinisiasi oleh kaum ibu dan kader balita menyajikan hidangan bergizi bagi anak-anak.

Baca Juga:

Hidangan tersebut dibuat berdasarkan hasil gerakan sosial seperti sedekah amal warga dalam bentuk sayuran, telur, makanan dan lainnya. "Kalau Posyandu rata-rata kegiatannya sekali dalam sebulan. Sedangkan dapur balita dua minggu sekali. Sekarang dapur balita ini yang kami dorong menjadi embrio untuk menghidupkan kembali Posyandu," papar dia.

Menurut Edy, Posyandu memiliki peran strategis dalam perkembangan anak. Kegiatan di Posyandu meliputi pengukuran tinggi anak, berat badannya serta lingkar kepala. Di sana juga ada pemberian vitamin anak serta edukasi tumbuh kembang anak. "Selama pandemi perkembangan anak memang menjadi kurang terpantau," imbuhnya.

Maka dari itu pihaknya kini tengah membuat tutorial berupa video untuk mendorong aktifnya kembali Posyandu dengan penerapan protokol kesehatan. Namun, munculnya dapur balita sebagai bagian dari program Mbagehi Lan Ngluwihi di tengah pandemi kini dijadikan daya ungkit untuk keberlangsungan Posyandu.

Baca Juga:

Lebih lanjut dia pun mengimbau agar pengelola dapur balita bisa menginformasikan pilihan menu untuk dapur balita, seminggu sebelumnya. Sehingga warga yang hendak menyumbangkan bahan makanannya bisa lebih variatif dan disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak.

Di sisi lain, Edy mengaku sudah bersinergi dengan tim penggerak PKK di wilayah untuk melakukan inovasi saat kegiatan dapur balita atau Posyandu berlangsung. Terutama menyiapkan meja solusi yang diisi oleh satgas anti kekerasan dan didampingi petugas dari puskesmas.

Melalui meja solusi tersebut, berbagai permasalahan akan ditampung dan diteruskan ke dinas. "Kami nanti akan menindaklanjutinya sesuai dengan jenis masalahnya. Misal masalah kekerasan maka ada UPT yang khusus menangani itu, kemudian masalah keluarga kami salurkan ke Puspaga," pungkas Edy. []

Berita terkait
Posyandu Sukabumi Penuhi Layanan Dasar Kesehatan
Bupati Sukabumi, Jabar, sebut kehadiran Posyandu sebagai salah satu lembaga kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
Masyarakat Indramayu Segera Bawa Balita ke Posyandu
Plt. Bupati Indramayu, H Taufik Hidayat, minta agar masyarakat Indramayu berikan vitamin A kepada balita dengan membawa ke Posyandu
Kader Posyandu di Kabupaten Cirebon Positif Covid-19
Dinkes Kab Cirebon, pastikan kader Posyandu positif Covid-19 tidak mempengaruhi penimbangan balita dan pemberian vitamin perdana, 10 Agustus 2020