Danau Kassi Kebo, Kerajaan Kupu-kupu di Maros

Danau Kassi Kebo berada dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Maros, Sulsel. Untuk bisa melihat kupu-kupu pengunjung harus datang p
Kepala Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Yusak menunjukkan kupu- kupu di Danau Kassi Kebo, Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Maros - Suasana berbeda terjadi saat mengunjungi Danau Kassi Kebo yang letaknya berada di dalam Taman Wisata Alam Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, Minggu pagi, 8 Desember 2019 lalu. Tiba di pinggir danau langsung disambut dengan ribuan kupu- kupu yang beterbangan dari berbagai jenis.

Danau Kassi Kebo ini letaknya sekitar 800 meter dari lokasi air terjun Taman Wisata Bantimurung. Perjalannya pun harus ditempuh dengan berjalan kaki dengan kondisi jalanan maksimal bisa dilalui oleh dua orang karena sempit.

“Kalau dari arah parkiran, jaraknya satu kilometer lebih, dan harus dilalui dengan berjalan kaki. Meski jalan kakinya jauh tapi kalau sudah sampai di tempat yang banyak kupu-kupunya pasti capeknya tidak terasa,” kata Basri, salah seorang pengunjung.

Ya, ribuan kupu-kupu beterbangan menyambut pengunjung. Banyaknya kupu-kupu dengan berbagai warna membuat mata menjadi segar, membuat pengunjung datang ke Taman Wisata Bantimurung untuk menyaksikan seperti sedang berada di kerajaan kupu-kupu. 

Apalagi Taman Wisata Alam Bantimurung dijuluki Kingdom of Butterfly atau kerajaan kupu-kupu. Kehadiran ribuan kupu-kupu dengan jumlah spesies ratusan lebih hanya terjadi dua kali dan berlangsung pada peralihan musim kemarau ke musim hujan begitupun sebaliknya. 

Basri menyebutkan, selain bisa melihat kupu- kupu beterbangan di Danau Kassi Kebo, sebenarnya kupu- kupu juga bisa dilihat terbang dengan warna yang cantik di sejumlah titik di dalam area Taman Wisata Alam Bantimurung.

“Kalau lagi banyak-banyaknya kupu-kupu di mana saja selama masih dalam area Taman Wisata Alam Bantimurung. Tapi memang paling banyak kupu-kupu yang di Danau Kassi Kebo ini,” ucapnya.

Di dalam areal kawasan wisata ini, ada lokasi yang paling banyak dihinggapi oleh kupu-kupu. Berjarak sekitar 1 kilometer dari air terjun, atau tepatnya di telaga Kassi Kebo, ribuan ekor kupu-kupu hingga di tepian danau dan sesekali terbang berkeliling.

"Nah di sini itu kan masih sepi dari pengunjung yah. Makanya salah satu tempat favorit mereka itu di telaga Kassi Kebo. Kalau titiknya sih ada 4 sampai 5 titik mereka berkumpul di dalam kawasan ini,” tuturnya.

Taman Kupu-kupu BantimurungPintu masuk kawasan wisata Alam Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Hanya Berlangsung Dua Pekan

Meski terkenal sebagai kerajaan kupu-kupu, tapi kesempatan untuk melihat keindahan warna dari 240-an spesies hanya berlangsung dalam waktu yang tidak lama.

Kepala Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Yusak Mangetan menyebutkan, fenomena banyaknya kupu-kupu di Danau Kassi Kebo berlangsung hanya selama 1 hingga 2 pekan di setiap peralihan musim.

“Kupu-kupu cantik dengan beragam corak dan warna itu akan mati dengan sendirinya jika mencapai waktu antara 15 sampai 30 hari. Jadi untuk melihat kesempatan langka ini hanya berlangsung sebentar, dan kalau terlewatkan, harus menunggu peralihan musim selanjutnya,” ujar Yusak.

Yusak menambahkan, kupu-kupu ini hanya akan bertahan 45 hari, di mana prosesnya dimulai dari telur, butuh waktu sepekan, kemudian dilanjutkan dari telur ke larva itu dua sampai tiga pekan, lalu menjadi kepompong selama dua pekan.

“Setelah dari menjadi kepompong itulah kemudian kepompong menjelma menjadi kupu-kupu dewasa,” lanjutnya.

Hanya saja, untuk menyaksikan mereka berkumpul seperti itu, pengunjung haruslah datang lebih pagi. Karena kupu-kupu ini hanya ada saat matahari pagi mulai naik sampai siang hari. Setelahnya, mereka akan terbang masuk ke dalam hutan dan sudah sulit dijumpai.

"Waktunya itu hanya antara jam 8 sampai 11 siang. Itupun kalau tidak hujan yah. Nah paling banyak itu kalau cuacanya terang. Kita bisa lihat ribuan kupu-kupu itu berkumpul di atas pasir di tepian telaga," ujarnya.

Taman Kupu-kupu BantimurungKumpulan kupu-kupu cantik yang ada di Danau Kassi Kebo, Maros. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Tepis Isu Legenda Kerajaan Kupu-Kupu

Kemunculan ribuan ekor kupu-kupu ini, kata Yusak, menepis anggapan banyak pihak, jika Bantimurung yang dijuluki kerajaan kupu-kupu itu hanya legenda semata. Karena habitat mereka telah terusik oleh kegiatan pariwisata dan juga oleh perburuan manusia.

Saat ini, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung mencatat ada 247 jenis spesies kupu-kupu endemik yang hidup di dalam kawasan taman nasional. Lima spesies kupu-kupu diantaranya, telah masuk dalam status hewan dilindungi oleh pemerintah.

"Selama inikan banyak yang bilang kalau di Bantimurung ini sudah tidak ada kupu-kupu. Iya, karena inikan ada musimnya. Buktinya kita bisa lihat sendiri kan. Yang dibuat warga jadi souvenir itu bangkainya. Karena kan umur kupu-kupu ini singkat," kata dia.

Fenomena unik inipun menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Mereka memanfaatkannya dengan berfoto berlatar ribuan kupu-kupu cantik yang terbang dan hinggap di tepian danau. Apa lagi, beberapa jenis kupu-kupu yang ada di tempat itu sangat jinak dan kadang hinggap di badan.

"Ini pemandangan yang sangat luar biasa dan baru pertama kali saya lihat. Bisa berfoto dengan ribuan ekor kupu-kupu cantik ini tidak ada di tempat wisata manapun di Indonesia, hanya ada di sini. Ternyata benar kalau Bantimurung ini memang kerajaan kupu-kupu," kata seorang pengunjung asal Kabupaten Bone, Syamsir.

Syamsir menyebutkan sudah beberapa kali mengunjungi Taman Nasional Bantimurung ini, tapi untuk mendapatkan momen kupu-kupu yang indah ini baru pertama kalinya, dan betul-betul sangat indah.

“Momen- momen seperti ini sangat wajib untuk diabadikan dalam bidikan kamera,” ucapnya.

Taman Kupu-kupu MarosSuasana Danau Kassi Kebo dengan kondisi air yang berwana hijau. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Jenis Kupu-Kupu yang Dilindungi

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) adalah surga bagi kupu-kupu. Aneka ragam jenis kupu-kupu ada di sana. Wajar bila dijuluki Kingdom of Butterfly

Tercatat ada sekitar 243 spesies dari kelompok Papilionoidea yang terdiri dari 5 famili, yaitu Nymphalidae (112 spesies), Papilionidae (26 spesies), Pieridae (28 spesies), Lycanidae (75 spesies) dan Riodinidae (2 spesies). 

Diantara sekian banyak spesies tersebut, ada empat spesies yang dilindungi oleh pemerintah. Empat spesies yang dilindungi 

, dikenal juga sebagai kupu-kupu raja Hypolitus. Persebarannya sangat terbatas dibandingkan jenis Troides lainnya, yakni hanya ada di Sulawesi dan Maluku. Troides Hypolitus Troides Hypolitus, dikenal juga sebagai kupu-kupu raja Hypolitus. Persebarannya sangat terbatas dibandingkan jenis Troides lainnya, yakni hanya ada di Sulawesi dan Maluku

Jenis ini bisa dijumpai di Taman Nasional Bantimurung dan telah dikembangkan di Sanctuary kupu-kupu. Perlindungan atas ini tidak hanya melalui peraturan pemerintah tapi juga diatur dalam CITES yang menggolongkannya dalam Appendix II.

Sementara untuk Troides Helena Troides Helena, spesies ini termasuk kelompok Papilionidae. Diantara Genus Troides, jenis ini paling banyak dijumpai. 

Persebarannya sangat luas dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi hingga utara India dan Malaysia. Anda dapat menjumpai jenis ini dalam jumlah yang banyak di Taman Nasional Bantimurung. Masyarakat sekitar juga menangkarkan spesies ini.

Begitu juga untuk jenis Troides Holiphron Troides Holiphron, spesies ini merupakan bagian dari famili Papilionidae. Dikenal juga sebagai kupu-kupu raja Haliphron

Persebarannya juga cukup luas yakni di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, dan Maluku Bagian Tenggara. Bila Anda ke Taman Nasional Bantimurung, jenis ini banyak dijumpai terbang tinggi di antara tajuk pohon.

Cethosia Myrina Cethosia Myrina, inilah satu-satunya anggota famili Nymphalidae di Taman Nasional Bantimurung yang dilindungi. Dikenal dengan sebutan kupu-kupu batik karena coraknya menyerupai batik. Atau kupu-kupu sayap renda karena memiliki tepian sayap yang bergerigi menyerupai renda. 

Spesies ini persebarannya sangat terbatas dan merupakan spesies endemik Sulawesi.

Untuk melihat keindahan kupu-kupu di Taman Wisata Alam Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan persiapkan diri segera, jangan sampai menunggu peralihan musim selanjutnya untuk melihat keindahan kupu-kupu ini. []

Berita terkait
Hermawan, Ahli Pijat Kejantanan di Banyuwangi
Hermawan bisa menjadikan lat kelamin pria yang semula lemas atau tidak bisa berdiri sama sekali menjadi lebih perkasa.
Rasanya Menjadi Istri dan Anak Prajurit TNI
Ratusan prajurit TNI Kodam XIV Hasanudin berangkat ke Lebanon untuk misi perdamaian dunia. Kesedihan dari anak istri mengiringi kepergian mereka.
Menikmati Kuliner Pinggir Sungai Opak Yogyakarta
Di Kopi Opak Yogyakarta pengunjung bisa ngopi dan makan sambil menikmati pemandangan alam dan gemercik air Sungai Opak yang mengalir.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.