Dampaknya La Nina bagi Iklim Global dan Indonesia

Dampak dari La Nina bergantung pada musim dan bulan, wilayah, dan intensitas.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - La Nina adalah fenomena alam di mana suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah turun hingga menjadi lebih dingin daripada biasanya.

La Nina terjadi apabila angin mengembus air hangat permukaan laut dari Amerika Selatan ke arah barat menuju Indonesia, sehingga air dingin naik ke permukaan.

Proses penghangatan perairan Indonesia mendorong pembentukan awan yang berlebih sehingga meningkatkan curah hujan yang cukup signifikan.

Fenomena La Nina terjadi secara berpola, La Nina sebelumnya berlangsung dari tahun 1998-2001, 2005-2006, 2007-2008, 2008-2009, 2010-2012, 2016, 2017-2018, serta 2020.

La Nina perlu diwaspadai karena berdampak bagi iklim global dan Indonesia.

Secara global, La Nina akan mengakibatkan peningkatan curah hujan di Pasifik barat tepatnya di Indonesia, sebagian besar Asia Tenggara, dan bagian utara Australia.

Selain itu, La Nina akan menyebabkan curah hujan yang lebih rendah di sebagian pantai Timur Asia, Amerika bagian Tengah, dan dapat menyebabkan iklim yang lebih dingin di sebagian wilayah Barat dan Timur Afrika, Jepang, sebagian besar pantai Barat Amerika Serikat, dan Brazil bagian Selatan.

Dikutip dari laman Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kulonprogo, dampak dari La Nina bergantung pada musim dan bulan, wilayah, dan intensitas.

La Nina juga meningkatkan curah hujan bulanan di Indonesia. Curah hujan meningkat seiring masuknya awal musim hujan.

Akumulasi curah hujan lebih dari 300 mm/bulan umumnya terjadi di Pesisir Barat Samudera, tepatnya di wilayah sekitar Pegunungan Bukit Barisan, Kalimantan bagian barat dan utara, serta sebagian Papua.

La Nina juga menambah curah hujan secara signifikan pada Oktober-November 2021 di awal musim hujan juga menguatkan curah hujan bulanan dengan rincian berikut ini.

Oktober: sebagian besar wilayah Indonesia kecuali sebagian Sumatera dan Kalimantan.

November: Sebagian wilayah terutama Indonesia bagian Tengah, Timur, dan Selatan.

Desember: Sebagian wilayah terutama wilayah Indonesia Timur dan Selatan.

Januari: Sebagian besar wilayah Indonesia tidak mengalami peningkatan curah hujan signifikan.

Februari: Peningkatan curah hujan di Sebagian wilayah Indonesia bagian utara, penguarangan curah hujan di bagian barat.

Maret: Sebagian wilayah terutama wilayah Indonesia timur dan selatan. []


Baca Juga

Berita terkait
Hadapi La Nina, Jakarta Siapkan 3 Kata Kunci
Jakarta harus tanggap apabila BMKG mengumumkan akan terjadi hujan lokal hebat.
Puncak Fenomena La Nina Diprediksi Terjadi pada Januari - Februari 2022
Pusat iklim dunia juga mendeteksi adanya penurunan suhu laut.
Waspada La Nina dan Peningkatan Risiko Bencana Hidrometerologi
Fenomena cuaca ekstrim seperti hujan lebat, angin puting beliung, angin kencang perlu di waspadai pada periode peralihan musim ini.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.