Jakarta - Perusahaan pemetaan cakupan nirkabel, OpenSignal, membuat daftar 75 negara dengan kualitas panggilan video alias video call terbaik. Dalam daftar tersebut, Indonesia sukses duduk di posisi ke-57.
Selama masa pandemi Covid-19, hampir semua kegiatan dibatasi terutama kegiatan sosial yang dilakukan secara langsung. Panggilan video yang kemudian menjadi penunjang komunikasi yang efektif ketika berada di rumah, mempunyai peran penting untuk menjaga hubungan yang baik.
Baru-baru ini, OpenSignal merilis daftar negara dengan kualitas panggilan video terbaik. Negara-negara maju seperti Jepang, Belanda, dan Korea Selatan menempati peringkat teratas dengan masing-masing skor, 68,7 poin, 68,6 poin, dan 68,2 poin.
OpenSignal mengukur panggilan video grup pada skala 0 hingga 100 poin. Semakin tinggi skor maka tinggi pula kemungkinan semua pengguna smartphone dalam panggilan grup mempunyai pengalaman yang cukup baik.
Negara-negara Eropa mendominasi peringkat teratas dengan menyumbang 12 negaranya di posisi 20 besar, meskipun tidak satu pun negaranya masuk dalam daftar 5 teratas. Enam negara kawasan Asia Pasifik, selain dari Korea Selatan dan Jepang masuk 20 besar.
Koneksi yang memadai juga menjadi faktor penentu dalam kualitas panggilan video. OpenSignal menganalisis bahwa skala panggilan video grup bervariasi di jam-jam tertentu. Di waktu-waktu sibuk pola kemacetan terjadi karena koneksi internet. Hasil yang diukur pun bahwa jaringan 5G dinilai lebih tinggi dan konsisten ketimbang 4G.
Hasil penelitian yang didistribusikan secara merata di seluruh rasio menunjukkan skor 38,7 poin rata-rata panggilan video grup. Namun, beberapa negara berukuran lebih kecil memberi skor sangat baik dibanding banyak negara besar.
Sepuluh negara terendah mendapat skor 18,7 poin ke bawah termasuk di antaranya negara berkembang dari Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Pasifik. Kebanyakan negara Eropa mencetak skor di bagian teratas.
Di Asia sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yaitu skor tertinggi dan terendah. Taiwan, Australia, Selandia Baru, Singapura dalam barisan teratas.
- Baca juga: Fitur Baru YouTube, Mencari Konten Video dengan Hastag
- Baca juga: Lawan Kebijakan Australia, Google Ancam Tutup Layanan
Di sisi berlawanan, sepuluh negara termasuk Indonesia, India, dan Malaysia di urutan 50 ke bawah. []
(Christine Sheptiany)