Sleman - Nada kecewa dari striker PSS Sleman asal Ukraina Yevhen Bokhashvili saat mengetahui Liga 1 harus berhenti dan baru dilanjutkan pada 2021. Dia pun mengeluarkan curahan hati alias curhat karena penundaan kompetisi membuat pemain, termasuk dirinya, tak bisa bermain lagi.
Yevhen sudah kadung senang bermain di Indonesia sehingga memilih untuk tidak pulang. Bahkan istrinya sempat mengunjungi dia di Indonesia.
Berbeda dengan sebagian pemain asing yang sudah meninggalkan Indonesia saat kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.
Sebagai pemain profesional, saya tentunya kecewa kompetisi di Indonesia tak dimainkan tahun 2020 in
Mereka yang lebih dulu hengkang dari Indonesia rata-rata mendapatkan klub di negara lain atau bermain di negara mereka sendiri. Sebaliknya, pemain asing yang bertahan di Indonesia justru berada di tengah ketidakpastian.
Hal itu yang membuat Yevhen kecewa. Apalagi, dia kemudian menghadapi kenyataan kompetisi di Indonesia tak bisa dilaksanakan sampai akhir 2021.
Sebaliknya liga di negara lain bisa digulirkan di tengah pandemi. Ini yang membuat eks pemain timnas Ukraina di level yunior ini kecewa.
"Sebagai pemain profesional, saya tentunya kecewa kompetisi di Indonesia tak dimainkan tahun 2020 ini. Berbeda dengan negara lain yang tetap memutar kompetisi," ujar Yevhen saat ditemui Tagar, akhir pekan lalu.
Menurut dia atmosfer pertandingan di stadion yang dirindukannya. "Saya selalu rindu teman-teman di tim. Saya rindu suasana latihan dan pertandingan," ujar pemain yang musim 2019 lalu mampu mencetak 17 gol di ajang Liga 1 itu.
Atmosfer pertandingan di Indonesia yang dihadiri ribuan suporter membuat dia sangat senang bermain di Liga 1. Dia terkesan dengan dukungan yang diberikan fans.
"Saya sangat rindu dengan suporter yang selalu setia pada kami," tutur Yevhen lagi.
Dia memang berharap kondisi dapat segera membaik. Indonesia kembali seperti sediakala sehingga Liga 1 bisa bergulir kembali.
Kerinduan Yevhen Terobati dengan Bermain di Laga Amal
Kerinduan Yevhen bermain bola sempat terlampiaskan saat dirinya bermain di sebuah laga amal di lereng Gunung Lawu. Dia bersama rekan satu tim, Guilherme Felipe 'Batata' tampil di laga tarikan kampung (tarkam) di lapangan Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Baca juga:
Laga Amal, 2 Pemain Asing PSS Sleman Bikin Heboh Tawangmangu
Liga 1 Setop, Pemain Asing PSS Sleman Tak Pulang Kampung
Kehadiran keduanya menjadi daya tarik tersendiri yang membuat sedikitnya 1.500 penonton memadati tepi lapangan pertandingan.
Laga amal digelar untuk memberikan bantuan pada seorang warga yang mengalami kecelakaan kerja. Akibat kecelakaan itu, kedua tangannya harus diamputasi. []