Cuan Rp 2,7 Triliun, Waskita Fokus Pemulihan Kinerja

Taufik Hendra Kusuma, menyampaikan bahwa Waskita dalam tahap pemulihan kinerja setelah tahun 2020 terdampak pandemi.
(Foto: Tagar/Waskita)

Jakarta - PT Waskita Karya (WSKT) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,7 Triliun sepanjang bulan Januari hingga Maret tahun 2021. 

Capaian tersebut menggambarkan kondisi sektor konstruksi yang masih berada dalam tahap recovery dari dampak pandemi Covid-19, di mana proses produksi proyek dalam tahap normalisasi untuk dapat berjalan dengan optimal.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita, Taufik Hendra Kusuma, menyampaikan bahwa Waskita dalam tahap pemulihan kinerja setelah tahun 2020 terdampak pandemi.

"Walaupun masih terdampak pandemi, profitabilitas operasional Q1 2021 tumbuh signifikan dibandingkan periode Q4 2020," kata Taufik, Selasa, 29 Juni 2021.

Taufik menjelaskan, berdasarkan data Laporan Keuangan Kuartal I Waskita, Perseroan mencatatkan laba bruto sebesar Rp 306 Miliar. Meskipun berada dibawah kinerja Kuartal I tahun 2020 atau sebelum pandemi Covid-19, namun capaian tersebut jauh lebih baik dibandingkan posisi 31 Desember 2020 di mana Waskita mencatatkan kerugian bruto sebesar Rp1,98 Triliun.

Taufik mengatakan bahwa ke depan Waskita berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan efektivitas dan efisiensi operasi.

"Keunggulan operasional akan terus ditingkatkan dengan implementasi lean construction, digitalisasi proses bisnis, inovasi dan efisiensi," ujarnya.

Sepanjang kuartal I, Waskita juga berhasil mencatatkan kas bersih aktifitas operasi positif sebesar Rp 876 Miliar, yang didorong oleh penerimaan dari pelanggan sebesar Rp 5,5 Triliun. Lebih lanjut, per 31 Maret 2021, Waskita mencatatkan total aset sebesar Rp105 Triliun, total liabilitas sebesar Rp88,5 Triliun, dan total ekuitas senilai Rp16,5 Triliun.

Taufik menuturkan bahwa fokus Waskita adalah menurunkan level utang dan beban bunga dengan beberapa strategi utama yaitu divestasi saham jalan tol, restrukturisasi keuangan, dan dukungan pemerintah dalam bentuk penjaminan pinjaman dan surat utang.

"Bunga pinjaman sangat signifikan menyumbang porsi beban Waskita. Sebagian besar bunga berasal dari pinjaman untuk investasi jalan tol," kata Taufik.

"Dengan kombinasi program divestasi jalan tol, restrukturisasi utang, efisiensi operasi, dukungan pemerintah dan penerapan tata kelola Investor Relations bisnis yang lebih baik, kualitas fundamental keuangan dan operasional diharapkan membaik secara bertahap dan terukur," tambahnya.

Seperti diketahui, sejauh ini Waskita sudah berhasil melepas 3 ruas tol kepada beberapa investor. Proses divestasi ruas Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi telah selesai bulan April lalu, sementara finalisasi divestasi 2 ruas lainnya diharapkan dalam waktu dekat.

Total nilai dari 3 transaksi tersebut mencapai Rp4,3 Triliun. Tahun ini, Waskita menargetkan divestasi 8 hingga 9 ruas tol dengan nilai sekitar Rp10 Triliun.

Waskita juga diproyeksikan dapat mengurangi utang sebesar Rp20 Triliun apabila seluruh rencana divestasi dapat terlaksana. Lebih lanjut, seluruh entitas grup Waskita tengah mengajukan restrukturisasi keuangan kepada kreditur perbankan.

Hingga saat ini, anak usaha Waskita telah memperoleh persetujuan kreditur untuk restrukturisasi pinjaman senilai lebih dari Rp5 Triliun. Kini tengah dilakukan pembahasan Master Restructuring Agreement (MRA) dengan seluruh kreditur.

Waskita berharap perjanjian restrukturisasi dapat ditandatangani pada kuartal 3 mendatang. Waskita saat ini dalam proses mendapatkan penjaminan dari Pemerintah atas pinjaman dan obligasi dengan total nilai sebesar Rp15,3 Triliun.

Dengan Penjaminan Pemerintah, Waskita dapat memperoleh pendanaan dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif. Penjaminan yang diajukan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 211/PMK.08/2020 tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Penjaminan Pemerintah untuk Badan Usaha Milik Negara Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.


Walaupun masih terdampak pandemi, profitabilitas operasional Q1 2021 tumbuh signifikan dibandingkan periode Q4 2020.


Pada 21 Juni 2021 lalu, Waskita telah menerima surat persetujuan prinsip dari Kementerian Keuangan terkait penjaminan Pemerintah atas rencana penerbitan obligasi Waskita tahun ini. Penjaminan sejenis atas pinjaman sedang dalam proses finalisasi.

"Dukungan konkret Pemerintah ini menunjukkan arah penyehatan keuangan dan bisnis Waskita di posisi on track. Kami berharap ini menjadi salah satu pondasi proses recovery dan restrukturisasi Perusahaan," ujar Taufik

Sebagai informasi, Per 31 Maret 2021, Waskita mempunyai lebih dari 100 proyek dikelola dengan nilai mencapai Rp51 Triliun.

Beberapa proyek prestisius yang tengah dikerjakan oleh Waskita antara lain Jalan Tol Prabumulih - Muara Enim, Tol Jakarta – Cikampek II Selatan, Transmisi listrik 500 KV Sumatera, Bendungan Leuwikeris, dan Bendungan Tiga Dihaji. Waskita pun dalam proses penyelesaian proyek Bendungan Way Sekampung yang diharapkan dapat diresmikan dalam waktu dekat. []

Baca Juga: Waskita Bangun Masjid Replika Sheikh Zayed Abu Dhabi di Solo

Berita terkait
Waskita : Pendanaan Infrastruktur Perlu Dukungan Pemerintah
Hadjar Seti Adji mengatakan peran dan dukungan dari Pemerintah dalam mendukung pendanaan infrastruktur di Indonesia sangat diperlukan.
Waskita dan Terregra Tandatangani Kontrak Pembangunan PLTM
PT Waskita dan PT Terregra Asian Energy menandatangi kontrak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM) Batang Toru, Sumatera Utara.
Waskita dan CCCC Jalin Kerjasama Pembangunan Infrastruktur
Waskita Karya & China Communications Construction Company tandatangani Master Agreement pembentukan aliansi pembangunan infrastruktur transportasi.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu