Cuaca Ekstrem Lombok Sebabkan Korban Satu Tewas, Satu Kritis

Seorang warga meninggal dunia dan satu korban kritis setelah sepeda motor yang dikendarainya tertimpa pohon tumbang akibat cuaca ekstrem di Lombok.
Ilustrasi seorang pengendara sepeda motor melewati cuaca ekstrem. (Foto: Tagar/Getty Images)

Lombok - Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyebabkan korban jiwa. Seorang warga meninggal dunia dan satu korban kritis setelah sepeda motor yang dikendarainya tertimpa pohon tumbang, Selasa, 24 November 2020 sekitar pukul 14.00 Wita.

Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah Murdi membenarkan peristiwa cuaca ekstrem yang menelan korban jiwa tersebut.

"Cuaca ekstrem yang terjadi di Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, hari ini menyebabkan pohon tumbang dan menimpa pengendara di jalan raya, di mana satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi dalam kondisi kritis," katanya.

Korban meninggal dunia atas nama Mardianto, 33 tahun, warga Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram. Sedangkan korban M Ilham Dirgantara, 25 tahun, warga Kabupaten Buleleng, Bali, dalam keadaan kritis.

Kedua korban dievakuasi oleh anggota Kepolisian Sektor Batukliang ke Puskesmas terdekat. Jenazah korban meninggal dunia kemudian dibawa ke rumah keluarganya di Kota Mataram.

"Lokasi kejadian sekitar 200-300 meter arah barat Mapolsek Batukliang, sehingga polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengambil tindakan evakuasi korban," ujarnya.

Murdi mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah NTB, mulai 21-27 November 2020.

BMKG memperkirakan pada dasarian III November 2020, peluang curah hujan dengan kategori lebih dari 50 mili meter (mm) sangat tinggi lebih dari 90 persen, serta terdapat peluang hujan lebih dari 100 mm sebesar 50-70 persen di Pulau Lombok, Kabupaten Dompu, dan Bima bagian barat.

Terdapat juga peluang hujan lebih dari 150 mm/dasarian sebesar 10-30 persen di Kabupaten Lombok Timur bagian tengah dan sebagian Dompu.

Dengan tingginya peluang hujan di dasarian III November 2020, masyarakat diimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya perubahan cuaca secara tiba-tiba seperti adanya potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang serta dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air dan pohon tumbang.

"Imbauan kami, semua pihak, masyarakat pengguna jalan, nelayan dan siapa saja agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem," kata Murdi seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, cuaca ekstrem berupa hujan es disertai angin kencang terjadi di Kecamatan Montong Gading, dan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, pada Minggu, 22 November 2020, sekitar pukul 15.20 Wita. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa alam tersebut, namun sebanyak 30 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan.

Pada hari yang sama, angin puting beliung juga merusak puluhan rumah warga di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Dompu.[]

Berita terkait
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 25 November 2020
BMKG menyampaikan peringatan dini cuaca potensi hujan yang akan turun di sebagian wilayah DKI Jakarta pada Rabu, 25 November 2020.
Kata BMKG Soal Gemuruh Mirip Suara Letusan Merapi
Penjelasan BMKG terkait suara gemuruh yang mirip letusan merapi, sementara itu warganet panik.
Tidak Berpotensi Tsunami, Gempa M 5.4 Mengguncang Mamuju
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 kembali mengguncang Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat, pukul 03.45 WITA, Rabu, 28 Oktober 2020.
0
Jurus Jitu PLN Tekan Emisi dan Dongkrak Bauran Energi Bersih
PT PLN (Persero) gencar menerapkan teknologi substitusi baru bara dengan biomassa ( co-firing) untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap.