Jakarta - Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengungkapkan data terbaru terkait sebaran Covid-19 di negeri ginseng. Terkini, Korsel telah melaporkan 2.052 kasus baru pada Kamis 19 Agustus, 2.001 di antaranya diperoleh secara lokal.
Korsel sendiri telah memasuki gelombang keempat Covid-19 yang telah menununjukkan penurunan siginifikan pada kasus tersebut.
Kendati demikian, pemerintah setempat memperpanjang aturan menjaga jarak selama dua minggu untuk menangkal lonjakan kasus virus corona, sambil mengizinkan orang yang sudah divaksin beberapa kelonggaran, kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum.
Sebagai bagian dari perpanjangan pembatasan, pihak berwenang akan meminta restoran dan kafe di wilayah metropolitan untuk tutup satu jam lebih awal pada pukul 9 malam hingga 5 September, ujar Perdana Menteri Kim Boo-kyum.
Di wilayah yang sama, meskipun sebelumnya hanya dua orang yang dapat berkumpul setelah pukul 6 sore, satu atau dua orang yang telah divaksin lengkap kini dapat bergabung dengan mereka, 14 hari setelah suntikan terakhir mereka, kata Kim.
Insentif ini telah diberlakukan untuk mendorong vaksinasi dan untuk meningkatkan ekonomi, terutama bisnis seperti restoran dan kafe yang paling terpukul oleh pembatasan.
Korea Selatan telah memberikan 48,3 persen dari 52 juta penduduknya setidaknya satu dosis vaksin, dan 21,6 persen divaksin sepenuhnya. Korea Selatan bertujuan untuk mengimunkan 70 persen pada bulan Oktober.
Dibantu sebagian besar dengan memvaksin orang tua dan mereka yang rentan, negara ini belum melihat peningkatan yang signifikan dalam kematian COVID-19, dengan tingkat kematian 0,94 persen, tetapi jumlah kasus parah dan kritis telah meningkat, mencapai 385 pada Kamis.
KDCA mencatat total 232.859 infeksi sejak pandemi dimulai, dengan 2.197 kematian. (Antara/Reuters). []