Covid-19 di Dunia Kini Jumlahnya Lebih 16 Juta

Pandemi Covid-19 di seluruh dunia terus bergejolak, laporan terakhir menunjukkan kasus Covid-19 kini jumlahnya lebih 16 juta yaitu 16.005.319
Wanita yang memakai masker mendisinfeksi tangan mereka di Piazza Venezia tengah, di Roma, Italia, 8 Maret 2020. (Foto: sandiegouniontribune.com/ASSOCIATED PRESS).

Jakarta – Ketika banyak negara yang menyepelekan pandemi atau wabah virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19), seperti melontarkan pernyataan nyeleneh yang menyepelekan ancaman Covid-19, jumlah warga dunia yang tertular virus corona terus bertambah. Laporan situs independen, worldometer, tanggal 25 Juli 2020, pukul 21.10 WIB, menunjukkan jumlah kasus Covid-19 dunia lebih dari 16 juta yaitu 16.005.319 dengan 643.872 kematian.

Selain pejabat yang sesumbar banyak juga warga di beberapa negara yang tidak percaya bahwa virus corona menginfeksi manusia.

Lihat saja di Amerika Serikat (AS), Presiden AS, Donald Trump, sesumbar bahwa tidak ada kesempatan bagi virus (corona) untuk menginfeksi rakyatnya. Maka, banyak warga AS yang mengatakan Covid-19 sebagai kebohongan dan berita tentang Covid-19 mereka sebut hoaks yang justru sebagai virus. Maka, tidaklah mengherankan kalau kemudian kasus Covid-19 di AS mencapai 4.252.490 dengan 148.541 kematian. Negeri Paman Sam ini terus bercokol di puncak pandemi Covid-19 global dari 121 negara yang melaporkan kasu Covid-19 dan 2 kapal pesiar mewah.

Sedangkan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengatakan bahwa infeksi virus corona adalah ‘flu ringan’ sehingga efeknya tidak lebih buruk daripada infeksi virus flu. Maka, Negeri Samba itu pun kini bertengger di peringkat ke-2 dunia dengan jumlah kasus 2.348.200 dan 85.385 kematian. Dua negara lain, Chili dan Peru, juga naik ke ‘papa atas’ pandemi Covid-19 dunia. Peru ada di peringkat ke-7 dunia dengan jumlah kasus 375.961, disusul Chili dengan kasus 341.304 ada di peringkat ke- 8 dunia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga menganggap remeh pandemi Covid-19 dengan mengatakan negaranya bisa menghadang penyebaran virus corona. Tentu saja itu hanya sesumbar karena kini Rusia ada di peringkat ke-4 dunia dengan 806.720 kasus.

Yang mengagetkan adalah India. Negara berpenduduk terbanyak kedua di dunia itu, 1,3 miliar lebih, tiba-tiba meroket dari ‘papan bawah’ pandemi ke puncak pandemi. Negeri “Bollywood” itu semula memberlakukan lockdown sejak 24 Maret 2020. Belakangan dilonggarkan dengan alasan ekonomi. Kasus Covid-19 di India terakhir dilaporkan 1.362.262. India ada di peringkat ke-3 dunia.

Selain India ada juga negara yang tiba-tiba meroket ke puncak pandemi yaitu Afrika Selatan yang menerapkan lockdown sejak 26 Maret 2020. Ini mencengangkan karena Afrika Selatan tiba-tiba naik ke peringkat ke-5 dunia dengan 421.996 kasus. Negeri di ujung selatan Benua Afrika ini jadi episentrum Covid-19 di Afrika.

Ketika Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menerima laporan tentang virus baru yang belum teridentifikasi yang menyebabkan pneumonia di Wuhan, China, 31 Desember 2019, banyak kalangan di dunia yang memperkirakan China akan jadi ‘nereka’ pandemi Covid-19 (nama bagi virus setelah diidentifikasi secara medis). Selanjutnya Korea Selatan (Korsel) disebut juga akan jadi episentrum Covid-19.

Soalnya, selain bertetangga dengan China, Negeri Ginseng itu juga dikenal sebagai tujuan utama pelancong dari China terutama dari Wuhan, kota yang jadi pusat transportasi di China dengan penduduk 11 juta lebih.

Tapi, sampai hari ini, 25 Juli 2020, China dan Kosel tidak pernah jadi hot spot Covid-19. Bahkan, China ada di peringkat ke-26 dunia dengan jumlah kasus 83.784. Sedangkan Korsel ada di peringkat ke-71 dunia dengan jumlah kasus 14.092.

China dan Korsel menjalankan program yang sistematis dalam menanggapi pandemi, seperti tes massal yang masif, tracing dan isolasi serta menerapkan protokol kesehatan.

Laporan terkakhir menunjukkan 25 negara menyalip China, termasuk Indonesia, dalam jumlah kasus. Sedangkan Korsel disalip 70 negara. Dengan jumlah kasus 97.286 Indonesia kini ada di peringkat ke-24 dunia yang diperkirakan jumlah kasus akan segera menembus 100.000. []

Berita terkait
Kasus Harian Tertinggi Covid-19 Dunia di Amerika
Laporan kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia dilaporkan Amerika Serikat dengan jumlah kasus 77.145 yang diikuti oleh Brasil dengan kasus 65.339
Covid-19 di Seluruh Dunia Jumlahnya Tembus 15 Juta
Pandemi Covid-19 di terus bergejolak di banyak negara yang menambah kasus sehingga jumlah kasus di seluruh dunia tembus 15 juta yaitu 15.005.485
Jumlah Covid-19 di Seluruh Dunia Tembus 14 Juta
Pandemi Covid-19 global terus berkecamuk di banyak negara, sekarang jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia tembus 14 juta di angka 14.003.469
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.