Jakarta – Sesumbar Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengatakan virus corona tidak punya kesempatan menginfeksi warganya ternyata berbalik arah. Pandemi atau wabah virus corona baru atau Coronavirus Disease 2019/Covid-19 di AS justru merajalela. Laporan situs independen, worldometer, tanggal 15 Juli 2020 pukul 01.56 WIB, jumlah konfirmasi positif Covid-19 di AS tembus 3,5 juta yaitu 3.511.994 dengan 138.731 kematian. Jumlah ini menempatkan AS di puncak pandemi global.
Jumlah kasus Covid-19 seluruh dunia dilaporkan 13.345.901 sehingga AS menyumbangkan 26,32% untuk jumlah kasus dunia.
Negara dengan tingkat literasi tinggi dan akses ke media yang juga tinggi ternyata sebagian masyarakatnya percaya pada hoaks, dalam hal ini terkait dengan Covid-19. Unjuk rasa warga AS besar-besaran April 2020 di beberapa negara bagian menuntut pembukaan lockdown karena menurut mereka Covid-19 adalah kebohongan.
Banyak warga AS yang mengatakan berita tentang Covid-19 sebagai fake news (berita palsu). Warga pun banyak yang tidak menaati protokol kesehatan secara utuh.
Ketika virus corona yang merebak di Wuhan, China, dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) 31 Desember 2020 banyak negara, termasuk AS, tidak bergeming. Bahkan, penerbangan internasional dari dan ke China tetap berjalan normal.
Padahal, berbagai laporan menunjukkan bahwa di awal Januari 2020 jutaan warga Wuhan terbang ke luar negeri untuk merayakan tahun baru. Salah satu tujuan mereka adalah Kota New York, AS. Diperkirakan setiap bulan 900 warga Wuhan terbang ke New York dan selanjutnya bepergian ke berbagai kota di AS. Padahal, ribuan pelancong itu terinfeksi virus corona tanpa gejala.
AS melaporkan kasus pertama virus corona tanggal 23 Januari 2020 di sekitar Seattle. Presiden Trump menghentikan penerbangan dari dan ke China serta beberapa negara Eropa di akhir Januari 2020. AS juga menolak warga China, tapi mengizinkan masuk WN AS yang pulang dari China.
Ketika Presiden Trump sesumbar, 11 Maret 2020, sudah banyak warga AS yang terinfeksi Covid-19 dan AS sudah menjalankan tes. Tapi, kalangan ahli mengatakan hal ini sudah sangat terlambat.
Dengan kondisi laporan harian yang banyak, bahkan laporan kasus baru harian terbanyak dunia dilaporkan AS pada tanggal 10 Juli 2020 sebanyak 71.787. Kematian harian terbanyak juga dilaporkan AS pada tanggal 21 April 2020 sebanyak 2.749.
Apakah jumlah kasus yang mencapai 3.511.994 dengan 138.731 kematian rakyat AS masih menganggap Covid-19 sebagai kebohongan? []