Covid Mengkhawatirkan, Akhyar Minta Bantuan Kampus

Pelaksana Tugas Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengakui penularan Covid-19 sangat mengkhawatirkan. Kasus terus meningkat.
Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution (kanan) di Universitas Khatolik Santo Thomas di Jalan Setia Budi, Kota Medan, Rabu, 24 Juni 2020. (Foto: Tagar/Andi)

Medan - Pelaksana Tugas Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengakui jika penularan Covid-19 sangat mengkhawatirkan. Hal itu ditandai dengan terus meningkatnya warga yang terinfeksi.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan hingga Selasa, 23 Juni 2020, jumlah warga yang terpapar mencapai 802 orang. Padahal sehari sebelumnya, jumlah warga yang positif sebanyak 736 orang. Artinya, terjadi peningkatan sebanyak 66 orang dalam satu hari.

"Maret hingga Mei, grafik peningkatan jumlah warga yang positif Covid-19 masih linear, tetapi mulai Juni ini, grafik peningkatannya sudah eksponensial. Saat ini jumlah warga yang positif Covid-19 sebanyak 802 orang, sedangkan yang menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 551 orang," ujar Akhyar di Universitas Katolik Santo Thomas di Jalan Setia Budi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Rabu, 24 Juni 2020.

Sebagian besar warga yang meninggal, katanya, masih dalam perawatan dan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Setelah yang bersangkutan meninggal, barulah diketahui positif terinfeksi Covid-19 setelah hasil tes swab keluar.

Penularan yang terjadi, menurutnya, juga dapat melalui warga yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). "Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, Pemko Medan sudah menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwal) No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan," katanya.

Saat ini, sambung Akhyar, Pemko Medan tengah mempersiapkan Perwal tentang Pedomanan Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19. Dan Pemko Medan juga tengah agresif melakukan screening melalui rapid test untuk mendeteksi apakah warga reaktif.

Kami berharap pihak Unika St Thomas dapat memberikan masukan, terkait metode, pola maupun formula apa yang tepat untuk mengatasi Covid-19

"Apabila hasilnya reaktif, kemudian yang bersangkutan akan dites swab guna memastikan apakah positif terinfeksi Covid-19 atau tidak," katanya.

Meski telah melakukan sejumlah upaya, Akhyar mengakui Pemko Medan sangat membutuhkan bantuan dan dukungan semua pihak, termasuk jajaran perguruan tinggi agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

"Kedatangan kami ini, mohon bantuan pihak rektorat Unika St Thomas guna mengatasi bersama pandemi Covid-19 di Kota Medan. Tidak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga sisi sosial maupun ekonomi. Kami berharap pihak Unika St Thomas dapat memberikan masukan, terkait metode, pola maupun formula apa yang tepat untuk mengatasi Covid-19, sekaligus mengahadapi fase adaptasi kebiasaan baru pada pandemi Covid-19," terangnya.

Pelaksana Tugas Rektor Unika St Thomas, Posman Sibuea menjelaskan, Unika ST Thomas sejak 17 Maret 2020 telah melakukan sejumlah upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus.

Selain menerapkan perkuliahan dengan sistem daring, juga menerapkan wajib masker di lingkungan kampus. Kemudian menyediakan wastefal untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta tidak memperkenankan mahasiswa berkumpul.

"Kami mengikuti semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus," jelasnya.

Wakil Rektor 2, Zakarias Situmorang mengusulkan, agar warga positif Covid-19 menjalani perawatan di tempat tertentu. Dan dia mengusulkan, tempat yang dinilainya layak adalah Pulau Berhala guna mencegah terjadinya penularan.

Kemudian membuat web edukasi, sehingga warga dapat memantau pekembangan keluarganya yang dirawat di Pulau Berhala kapan saja melalui web tersebut.

"Untuk mengatasi pendidikan, saya mengusulkan agar para guru mendatangi satu per satu murid di rumahnya masing-masing untuk memberikan pelajaran 2-3 jam sehari. Hal ini lebih efektif dibandikan dengan sistem daring. Untuk tenaga guru, tentunya bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi sehingga menurunkan mahasiswanya untuk membantu mengajar. Kami siap untuk itu," kata Zakarias. []

Berita terkait
Dana Pilkada Medan Rp 108,7 M Belum Disedot Corona
Meski Pemko Medan, Sumatera Utara, telah melakukan refocusing anggaran untuk Covid-19, namun dana untuk Pilkada tidak terganggu.
Ceckcok DPRD dan Wali Kota Medan soal Perwal Corona
Soal penerbitan Perwal Karantina Kesehatan pencegahan corona, anggota DPRD Kota Medan menuduh Plt wali Kota tak melibatkan DPRD.
Pengalaman Dokter di Medan Menangani Jenazah Corona
Seluruh jenazah korban Covid-19 di Medan tidak diperbolehkan untuk diberikan pegawet atau diformalin.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.