Covid Kota Tegal Melonjak, DPRD: Perketat Kembali

Anggota DPRD Kota Tegal Edy Suripno meminta Pemkot Tegal memperketat kembali aktivitas masyarakat seiring melonjaknya kasus Covid-19.
Petugas kesehatan melakukan swab ke salah seorang warga Kota Tegal, Kamis, 30 Juli 2020. DPRD minta Pemkota Tegal memperketat lagi aktivitas masyarakat untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Kasus Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah langsung melonjak drastis setelah satu bulan lebih nol kasus. Kalangan DPRD setempat meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal memperketat kembali kegiatan masyarakat.  

Anggota DPRD Kota Tegal Edy Suripno mengatakan peningkatan drastis kasus Covid-19 merupakan konsekuensi dari kebijakan pemkot sebelumnya dengan pertimbangan bahwa Kota Tegal sudah berstatus zona hijau.

‎"Ini kan konsekuensi dari kebijakan yang menetapkan zona hijau. Kalau kenyataannya sekarang muncul ledakan kasus, pemerintah kota harus berani evaluasi ulang kebijakan yang diterapkan sebelumnya," ujar Edy, Sabtu, 8 Agustus 2020. 

Wali kota harus segera ambil tindakan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan mengeluarkan kebijakan memperketat kembali dengan menetapkan kembali zona merah.

Setelah muncul 28 orang positif, Edy menilai perlu ada kebijakan yang lebih ketat dari sebelumnya ‎agar tidak terus terjadi penambahan kasus. Sebab, masyarakat sudah terlena dengan status Kota Tegal sebagai daerah hijau sehingga abai terhadap protokol kesehatan.

‎"Wali kota harus segera ambil tindakan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan mengeluarkan kebijakan memperketat kembali dengan menetapkan kembali zona merah," ucap dia

‎Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Uyip itu juga menyoroti kinerja tes massal yang dilakukan pemkot. Menurut dia, jumlah tes yang selama ini dilakukan masih minim.

Dari total 240.000 jumlah penduduk Kota Tegal, baru 3.500 orang yang dites. Artinya, pengetesan baru dilakukan kepada 1,4 persen dari jumlah penduduk.

‎"Pemkot perlu memperbanyak tes massal di tempat-tempat publik untuk mengetahui penyebaran, derah mana yang kemungkinan sebarannya terjadi," katanya.

Apalagi, mayoritas dari 28 orang yang diumumkan terkonfirmasi positif merupakan tenaga kesehatan. Fakta itu harus ditindaklanjuti pemkot dengan melakukan tes massal secara masif.

"Ini lebih berbahaya. Sebab, petugas medis itu kan ketemu masyarakat, berinteraksi dengan masyarakat. Berapa saja masyarakat yang sudah ditangani? Ini sebarannya akan semakin luas kalau tidak ada tes lebih massal, baik di pusat layanan kesehatan dan tempat-tempat keramaian,"‎ ucap dia. 

Baca juga: 

‎Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah meledak setelah lebih dari satu bulan diklaim tidak ada penambahan kasus. Sebanyak 28 orang dinyatakan positif Covid-19 dengan mayoritas adalah tenaga kesehatan (nakes).

Penambahan kasus itu diumumkan oleh Wakil Wali Kota Tegal Mohamad Jumadi dalam konferensi pers di Balai Kota Tegal, Jumat siang, 7 Agustus 2020. Konferensi pers baru digelar setelah beberapa hari terakhir beredar informasi terkait adanya puluhan tenaga kesehatan di rumah sakit dan puskesmas yang terkonfirmasi positif.

‎"Per hari ini ada 28 suspect positif 19 di Kota Tegal dengan rincian 14 orang warga Kota Tegal, sembilan orang warga Kabupaten Tegal, satu orang warga Kabupaten Brebes, dua orang domisili Jakarta, satu orang domisili Banding, dan satu orang domisili Temanggung," ujar Jumadi.

Jumadi mengatakan, dari 28 orang tersebut, ‎27 orang merupakan tenaga kesehatan. Rinciannya lima dokter umum, satu dokter gigi, delapan perawat, satu perawat gigi, satu petugas gizi, satu petugas laboratorium, dua petugas farmasi, dua petugas administrasi, dan lima bidan. ‎PEN []

Berita terkait
27 Tenaga Kesehatan Kota Tegal Positif Covid-19
Kasus Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah, melonjak dratis setelah ada penambahan 28 kasus. Dari jumlah itu, 17 merupakan tenaga kesehatan.
Sekolah di Tegal ‎Dihentikan ‎Lagi Gara-gara Masker
‎Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, akan menghentikan kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Muncul Kasus Covid, Pejabat Pemkot Tegal Bungkam
Muncul kasus Covid-19 di Kota Tegal setelah sebulan zona hijau. Namun pejabat setempat bungkam saat dikonfirmasi wartawan.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja