Citalang, Rumah Adat Sunda di Kabupaten Purwakarta

Salah satu bentuk rumah adat yang khas Sunda ada di Purwakarta yaitu rumah adat Citalang yang dibangun sekitar tahun 1905
Rumah Adat Citalang di Purwakarta, Jawa Barat. (Foto: purwakartakab.go.id).

Bentuk rumah adat Sunda bermacam-macam. Namun, pengaturan struktur ruang dan bangunannya tetap tritangtu. Secara vetikal rumah Sunda terdiri dari kolong, badan rumah dan atap. Kolong adalah bumi, badan rumah adalah dunia tempat manusia, dan atap adalah langit. Rumah adalah gambaran alam semesta (makrokosmos).

Tapi, rumah Sunda secara horizontal juga pola tritangtu. Ada ruang depan yang terbuka untuk siapa saja boleh berada di situ. Ruang paling belakang yang tertutup merupakan daerah terlarang untuk orang luar. Jadi ada dualitas ruang depan yang terbuka dan ruang belakang yang tertutup. Ruang yang tertutup adalah wilayah kegiatan perempuan, sedang ruang depan adalah wilayah kegiatan lelaki. Siger tengah ruang rumah adalah ruang tengah yang merupakan ruang tertutup dan terbuka sekaligus, harmoni dan orang-orang luar. Kalau ada kenduri, ruang tengah inilah yang dipakai.

Pada rumh Sunda, seperti juga rumah-rumah adat suku lainya, selalu disediakan ruangan yang kosong, dalam arti tidak boleh ditempati manusia (untuk tidur), dan hanay boleh ada kegiatan tertentu yang diperbolehkan. Dalam rumah sunda inilah ruang goah atau padaringan, yang biasanya ruang kecil saja yang sengaja gelap, sehingga pintu masuknya dipasang tirai. Di goah inilah ada gentong beras yang ditutupi dengan kain putih (warna langit yang rohaniah).

Secara vertikal rumah adalah gambaran atau simbol alam semesta (bumi, langit, manusia) yang dalam pengalaman masyarakat ladang (huma) berkualitas perempuan untuk langit (hujan) sehingga wilayah atap harus kosong. Sedangkan wilayaah kolong adalah simbol bumi yang harus kering dan tidak boleh basah. Kayu kering boleh disimpan di situ, tapi bukan kayu yang mudah mengandung basah. Secara horizontal, rumah adat adalah gambaran atau simbol hubungan duniawi antar manusia, yakni orang dalam dan orang luar, ruang perempuan dan ruang lelaki, atau ruang lelaki-perempuan.

Rumah adat Citalang merupakan salah satu contoh bentuk rumah tradisional masyarakat Purwakarta yang masih di pertahankan keasliannya. Rumah adat Citalang adalah peninggalan dari Rd. Mas Sumadireja yang dibangun sekitar tahun 1905, dirancang oleh M. Nata Wireja (Amil Desa Citalang) dan M. Ruki (Sesepuh Kampung Palumbungan) dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Pada ssat dibangun Rd. Mas Sumadireja menjabat sebagai Kepala Desa Citalang III atau dengan sebutan Patinggi III

Bangunan rumah berkolong atau rumah panggung setinggi sekitar 0,8 m berbentuk empat persegi panjang berukuran 10 x 15 m. Batu tatapakan yang berfungsi menopang rumah berjumlah 28. Lantai dibuat dari bahan bambu yang dijalin (bilik). Atap rumah berbentuk limas memanjang ke belakang dari bahan genting. Tangga untuk memasuki rumah merupakan tangga tembok bata terdiri tiga undakan. Ruang paling depan merupakan serambi terbuka. Pada sudut timur laut serambi menghadap ke luar terdapat papan bertuliskan “CAGAR BUDAYA BANGUNAN DARI BENDA KUNA KAMPUNG KARANGSARI DESA CITALANG PURWAKARTA”.

Sisi depan bagian kanan dan kiri serambi berpagar bilik bambu. Pagar demikian juga terdapat di kedua sisi samping. Tinggi pagar serambi ini sekitar 0,7 m. Atap serambi disangga delapan tiang bersap dua baris masing-masing empat tiang. Bentuk tiang persegi dicat dengan warna hijau. Lantai serambi dan juga seluruh rumah dari bahan anyaman bambu.

Pintu masuk utama hanya satu berada di tengah, dengan dua daun pintu. Di kanan kiri pintu masuk terdapat jendela yang bentuknya sama dengan pintu. Ruang dalam merupakan ruang luas. Kamar hanya dijumpai di sisi barat bagian tengah. Pada sisi timur terdapat tiga jendela. Jendela di sisi barat terdapat di bagian kamar dan kiri kanan kamar. Di bagian belakang terdapat serambi belakang (purwakartakab.go.id). []

Berita terkait
Keajaiban Gempa Lombok, Rumah Adat Tetap Utuh Berdiri
Keajaiban gempa Lombok, rumah adat tetap utuh berdiri, tak bergeser sedikit pun walau berulang diguncang gempa. Rumah dengan kearifan lokal.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.