CISA: PSI-PDIP Tak Perlu Gunakan Hak Interpelasi pada Anies

Pengamat Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) mengatakan PSI dan PDIP tak perlu menggunakan hak interpelasi kepada Anies.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.(Foto: Tagar/Dok Pemprov DKI)

Jakarta - Pengamat Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) merespons upaya interpelasi yang dilakukan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Upaya ini juga didukung oleh sebagian anggota fraksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Adapun alasan PSI dan PDIP mengajukan interpelasi terkait rencana perhelatan Formula E.

"Saya melihat muatan interpelasi PSI-PDIP terhadap Anies lebih politis. Apalagi saat ini elektabilitasnya Anies sukses mengungguli kandidat dari parpol pendukung pemerintah seperti Ganjar, Prabowo maupun Puan," kata Direktur Eksekutif CISA Herry Mendrofa melalui keterangan persnya, Jumat, 20 Agustus 2021. 


Sangat jelas segmentasi kekuatan politik Anies ada pada kelompok yang berada di luar pemerintah jika konsisten maka bukan tidak mungkin ke depan Anies adalah pemenang Pilpres kita akan lihat saja hasilnya di tahun 2024.


Menurutnya, secara etika politik PSI-PDIP tidak perlu menggunakan hak interpelasi kepada Anies, dan mencari kandidat yang memiliki kemampuan di atas Anies. 

"Terus terang pengamatan saya bahwa Anies ini sangat digandrungi untuk menjadi calon kuat di Pilpres 2024. Artinya, secara etika lawan politiknya seperti PSI-PDIP sebaiknya mencari kandidat yang memiliki kemampuan di atas Anies," ujar Herry.

Herry juga mengklaim bahwa Anies cukup sukses merealisasikan janji dan program kampanye melalui pendekatan humanis dan kolaboratif.

"Selama memimpin Anies lebih humanis dan mengutamakan kerja-kerja kolaborasi. Pendekatan inilah yang membuat program kerja dan citranya cukup baik di mata publik," kata Herry.

Ia juga mengatakan dalam konteks konfigurasi politik, Anies adalah tokoh sipil yang merepresentasikan kelompok yang berada di luar Pemerintah. 

"Sangat jelas, segmentasi kekuatan politik Anies ada pada kelompok yang berada di luar pemerintah. Jika konsisten maka bukan tidak mungkin ke depan Anies adalah pemenang Pilpres. Kita akan lihat saja hasilnya di tahun 2024," katanya. []

Berita terkait
Anies Baswedan: Vaksin Menurunkan Risiko Kematian Pasien C-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa data lapangan saat ini, jelas menunjukkan vaksin menurunkan risiko kematian karena Covid-19.
Anies Diprediksi Tak Akan Pernah Jadi Capres
Partai politik yang berpotensi melirik Anies Baswedan, menurut Poyu, hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem.
Hutahaean: Saya Yakin SBY Tak Mau Dukung Anies Capres
Ferdinand menilai tidak mudah untuk mendapatkan tambahan dukungan partai untuk Anies Baswedan selain PKS dan Partai Demokrat.
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.