Ciri-ciri Orang Indonesia Mencintai Negaranya, Mau Membela Negara

Bagaimana sih ciri-ciri orang Indonesia yang mencintai negaranya, mau membela negaranya. Mencinta dalam arti sebenarnya, mewujud dalam tindakan.
Ilustrasi - Petani Indonesia, menanam padi yang nantinya menjadi beras untuk dikonsumsi banyak orang. Bela petani Indonesia dengan membeli beras lokal. (Foto: Tagar/Mongabay)

Jakarta - Negara yang kuat, sehat, tidak terjadi begitu saja. Begitu pula dengan Indonesia. Negara kuat, sehat, apabila rakyatnya mau bersatu, kompak membelanya. Membela dalam arti sesungguhnya, bukan berhenti pada kata-kata. Membela Indonesia pada zaman modern ini tidak perlu mengangkat senjata seperti pada zaman penjajahan. Tidak perlu berdarah-darah dengan taruhan kehilangan nyawa. 

Membela Indonesia pada masa kini adalah dengan membiasakan diri melakukan hal-hal yang pada ujungnya membuat ekonomi negara ini tumbuh kuat, membuat persatuan bangsa ini semakin kokoh.

Di antaranya berikut ini ciri-ciri orang Indonesia mencintai negaranya, membela negaranya.


Kebiasaan Pertama

Membiasakan diri belanja produk dalam negeri, produk buatan anak negeri. Bukan produk impor, produk buatan asing. Produk dalam negeri misalnya barang-barang yang dihasilkan pelaku usaha mikro kecil menengah. Belanja kebutuhan pokok di toko atau warung terdekat rumah supaya ekonomi lingkungan berputar, bertumbuh dari waktu ke waktu. Belanja sayur-mayur, daging, di pasar tradisional dekat rumah. Belanja beras, sayur-sayuran, ikan, daging, yang dihasilkan petani atau peternak Indonesia.


Pasar IkanBelanja ikan di pasar tradisional. (Foto: Tagar/WartaNasional)


Kebiasaan Kedua

Membiasakan diri berobat di rumah sakit dalam negeri, bukan di luar negeri, rumah sakit yang dibangun anak bangsa ini. Untuk sakit ringan, berobat ke pusat kesehatan masyarakat atau klinik terdekat rumah.


RSCMRumah Sakit Cipto Mangunkusumo, rumah sakit milik negara Indonesia. (Foto: Tagar/VOI)


Kebiasaaan Ketiga

Membiasakan diri melakukan perjalanan ke tujuan wisata di dalam negeri, bukan di luar negeri. Tempat wisata menarik terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. 


Pulau SibandangTujuan wisata di Pulau Sibandang di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, berada di kawasan Danau Toba. (Foto: Tagar/Edward Tigor Siahaan)


Kebiasaan Keempat

Pada zaman digital sekarang ini nyaris semua orang tahu apa itu media sosial; Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, dan lain-lain. Bangga memamerkan tiga kebiasaan tersebut di atas dengan niat menginspirasi orang-orang sekitar dan masyarakat seluas mungkin agar mencintai Indonesia. Cinta yang sesungguhnya.


Ilustrasi Media SosialIlustrasi media sosial. (Foto: Tagar/Pixabay)


Kebiasaan Kelima

Mempelajari sejarah bagaimana Indonesia ini dibangun pada awal mula. Memahami cara berpikir para pendiri negara ini. Mengapa negara ini memilih ideologi Pancasila, apa itu konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, kenapa slogannya Bhineka Tunggal Ika, kenapa bentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan memahami ini, orang Indonesia ketika berselancar di media sosial, di internet, membaca tulisan kelompok teroris, tidak akan tergelincir, tidak akan terpengaruh. Akan tahu bahwa itu sesat. Tidak ada agama apa pun membenarkan tindak kekerasan, meneror, membunuh. Tidak ada.


Cerita Bendera di Maros 4Ilustrasi - Merah Putih jiwa bangsa Indonesia. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)


Kebiasaan Keenam

Anda bisa menambahkan sendiri, kebiasaan-kebiasaan lain yang berujung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, pada kokohnya kedamaian dalam kehidupan sehari-hari, merayakan keragaman dalam pengertian yang dalam bahwa dalam hidup ini tidak ada yang perlu dibela mati-matian. Nilai-nilai kemanusiaan di atas segalanya. 

Membela Indonesia dengan cara-cara di atas bukan berarti anti segala hal yang berkaitan dengan asing atau luar negeri. Utamakan Indonesia, setelah selesai, baru menengok ke luar. Kalau yang dibutuhkan di Indonesia tidak ada, baru ke luar. Indonesia nomor satu dalam pikiran dan tindakan. Merah putih mengakar kuat dalam dada.




 


Berita terkait
3 Mitos Pamali di Indonesia yang Bikin Orangtua Waspada
Tak sedikit orangtua di Indonesia menggunakan kata pamali untuk melarang anaknya melakukan sesuatu.
Kemendagri Gelar Virtual Expo Bangga, Cinta dan Pakai Produk Indonesia
Kemendagri melaksanakan Virtual Expo and Forum 2021 dengan tema “Indonesia maju bangga, cinta dan pakai produk Indonesia”.
Bank Indonesia Ajak Milenial Mencintai Kain Nusantara
Bank Indonesia mengajak generasi milenial mencintai kain nusantara sebagai kebanggan dan identitas nasional.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.