CIMB Niaga Dukung Pelaku UKM Bangkit Melalui Produk & Layanan

PT Bank CIMB Niaga Tbk mendukung para pelaku UKM melalui penguatan produk maupun layanan yang sesuai kebutuhan nasabah.
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Foto: Tagar/CIMB Niaga)

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia yang terdampak pandemi untuk dapat kembali mengembangkan bisnisnya melalui penguatan produk maupun layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Dengan dukungan produk pembiayaan yang lengkap, disertai program-program yang menarik seperti bundling dengan produk CIMB Niaga lainnya, kolaborasi antar unit bisnis CIMB Niaga melalui program referral dan cross selling, nasabah dapat mengoptimalkan pengembangan bisnisnya bersama CIMB Niaga.

Head of Small Medium Enterprise CIMB Niaga Tony Tardjo sampaikan di masa pandemi Covid-19 ini pihaknya juga memaksimalkan platform digital guna mempercepat dalam proses pelayananan kepada nasabah serta guna menghindari adanya kontak langsung sehingga lebih aman dari penyebaran virus.

"Dengan aplikasi mobile yang digunakan para relationship manager (RM), pengajuan pinjaman dari nasabah dapat diproses lebih cepat," ucapnya melalui keterangan resmi pada Rabu, 24 Februari 2021.

Guna berikan kenyamanan kepada nasabah dan debitur CIMB Niaga pun telah menyediakan layanan internet banking BizChannel@CIMB dan mobile banking BizChannel@CIMB Mobile. Pada layanan ini, nasabah dapat dengan mudah mengelola bermacam-macam transaksi bisnis seperti cash management, trade finance, hingga foreign exchange di mana saja, kapan saja, dan tentunya aman.

Selain itu, untuk para nasabah UKM pun bisa menggunakan berbagai produk simpanan CIMB Niaga seperti tabungan usaha-bisnis, deposito berjangka bisnis, dan rekening giro untuk mendukung dalam pengelolaan bisnis. Serta turut menyediakan 3 produk pembiayaan yakni Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Investasi, dan Pembiayaan Supply Chain.

CIMB Niaga pun sampaikan untuk para pelaku UKM yang ingin mengembangkan bisnis dapat memilih beragam produk pembiayaan konvensional ataupun syariah sesuai kebutuhan dengan limit hingga Rp 15 miliar mulai dari pembiayaan modal kerja yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan operasional bisnis secara fleksibel dengan jangka waktu 1 tahun.

Lalu, nasabah bisa memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Investasi guna memenuhi kebutuhan investasi layaknya memenuhi kebutuhan barang pendukung usaha, produksi, atau ekspansi bisni dengan jangka waktu hingga 10 tahun.

Sementara Pembiayaan Supply Chain untuk kebutuhan bisnis merupakan salah satu solusi finansial yang efektif dalam membantu pasokan atau menjaga kelancaran arus kas dengan jangka waktu yang lebih fleksibel.

“Dengan dukungan produk pembiayaan yang lengkap, disertai program-program yang menarik seperti bundling dengan produk CIMB Niaga lainnya, kolaborasi antar unit bisnis CIMB Niaga melalui program referral dan cross selling, nasabah dapat mengoptimalkan pengembangan bisnisnya bersama CIMB Niaga. Terlebih proses pengajuan kredit di CIMB Niaga kini juga semakin mudah dan cepat,” kata Tony seperti dikutip dari Warta Ekonomi pada Selasa, 23 Februari 2021.

Atas beragam layanan serta dukungan infrastruktur yang kuat, CIMB Niaga berharap kedepannya akan semakin banyak produk maupun layanan yang berikan manfaat sesuai dengan kebutuhan nasabah yang merupakan pelaku UKM.

CIMB Niaga pun percaya dengan adanya dukungan perbankan untuk para pelaku usaha, UKM di Indonesia dapat segera bangkit. []

Berita terkait
Satu Karyawan CIMB Niaga Positif Kena Virus Corona
Satu orang karyawan Bank CIMB Niaga yang bekerja di back office Griya Niaga 1, Bintaro dinyatakan positif virus corona jenis Covid-19.
Rahardja Alimhamzah Mundur dari CIMB Niaga
PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menerima pengunduran diri Rahardja Alimhamzah sebagai Direktur Perbankan Bisnis perseroan.
Manfaat CIMB Niaga Digital Lounge Bagi Akademika
Digital Lounge @Campus milik CIMB Niaga resmi diluncurkan di UGM Yogyakarta. Civitas akademika kian dimanjakan di era digital ini.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja