China Laporkan Kasus Pertama Covid-19 Varian Omicron

China laporkan kasus pertama virus corona varian Omicron di wilayah daratan, otoritas kesehatan menyatakan satu orang di Tianjin
Seorang pria pakai masker berjalan di dekat dekorasi sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, 14 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Ng Han Guan)

Jakarta – China melaporkan kasus pertama virus corona varian Omicron di wilayah daratan. Otoritas kesehatan menyatakan satu orang di Tianjin, kota pelabuhan di bagian utara, dites positif terjangkit varian baru itu setelah tiba dari luar negeri pada 9 Desember 2021. Orang itu, yang tidak menunjukkan gejala, sekarang menjalani masa karantina dan perawatan di rumah sakit.

Kasus pertama omicron yang dilaporkan di China daratan ini muncul dua tahun setelah Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona, pertama kali dideteksi di Wuhan, China Tengah. China sejak itu telah memberlakukan strategi “tanpa toleransi,” yang mencakup tes massal, lockdown dengan segera dan karantina meluas, sebagai cara untuk mencegah wabah lebih lanjut.

Otoritas kesehatan di seluruh dunia memperingatkan bahwa omicron, yang telah dideteksi di lebih dari 60 negara sejak pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada bulan November 2021, dalam waktu dekat dapat melampaui delta sebagai varian virus corona yang paling dominan.

Denmark menyatakan omicron akan memicu 10 ribu infeksi baru pada akhir pekan, sementara laju penambahan sekarang ini adalah 6.000 kasus baru oleh varian delta. Norwegian Institute of Public Health Senin juga memperingatkan bahwa Omicron “dalam waktu dekat akan mendominasi,” dengan infeksi baru meningkat dari 4.700 kasus per hari menjadi rekor 90 ribu hingga 300 ribu kasus harian.

ilus omicronJarum suntik dengan jarum terlihat di depan grafik stok yang ditampilkan dan kata-kata "Omicron SARS-CoV-2" dalam ilustrasi ini, 27 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Dado Ruvic)

Peringatan baru ini muncul hanya beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa omicron menimbulkan risiko global yang “sangat tinggi” karena mutasinya mungkin menyebabkan penularan yang lebih tinggi. Badan kesehatan dunia PBB itu menyatakan meskipun vaksin yang sekarang ini kurang efektif melawan Omicron, data awal menunjukkan omicron menyebabkan gejala yang kurang parah daripada varian-varian lainnya.

Dalam perkembangan terkait, kantor berita Reuters melaporkan bahwa studi di Afrika Selatan menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 buatan Pfizer memberikan 70% perlindungan dari rawat inap karena sakit yang parah. Studi tersebut, yang dilakukan Discovery Health, administrator asuransi kesehatan swasta terbesar di negara itu, didasarkan pada lebih dari 211 ribu hasil tes positif Covid-19 antara 15 November dan 7 Desember, dengan sekitar 78 ribu di antaranya disebabkan oleh Omicron.

Studi itu menyimpulkan bahwa meskipun ada risiko lebih tinggi tertular kembali dalam gelombang keempat kasus baru sekarang ini dibandingkan dengan gelombang awal, risiko rawat inap di kalangan orang dewasa 29 persen lebih rendah dibandingkan dengan pada masa wabah gelombang pertama (uh/ka)/voaindonesia.com. []

Varian Omicron Sudah Terdeteksi di 38 Negara

Malaysia Deteksi Kasus Omicron Pertama pada Siswa Afrika Selatan

Cegah Varian Omicron, Indonesia Tolak Kedatangan dari 8 Negara Afrika

Varian Baru Covid-19 Muncul Pasar Saham Anjlok

Berita terkait
Cegah Omicron, Luhut Minta Masyarakat Kurangi Ke Luar Negeri
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.